JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Muhammad Faqih mengimbau masyarakat yang belum mengetahui status kesehatannya agar segera melakukan pemeriksaan atau screening status komorbid (penyakit penyerta).
Hal ini bertujuan mengantisipasi risiko kondisi kritis apabila terpapar Covid-19.
"Bagi masyarakat yang belum mengetahui status kesehatannya upayakan semaksimal mungkin skrining komorbid," ujar Daeng dalam konferensi pers evaluasi satu tahun pandemi Covid-19 yang digelar virtual pada Rabu (10/3/2021).
Baca juga: Komite Penanganan Covid-19: RI Tak Punya Kemampuan Lockdown Total
"Sebab kita semua membutuhkan percaya diri dan keyakinan bahwa tubuh kita mampu mengatasi dengan baik jika terinfeksi Covid-19," tuturnya.
Daeng melanjutkan, orang yang sehat dan bugar ketika terinfeksi virus corona biasanya mengalami kondisi yang cenderung tidak bergejala (asimptomatik) atau gejala ringan.
Sementara orang yang memiliki penyakit baik diketahui atau tidak, beresiko mengalami badai sitokin.
Kondisi ini berpotensi membawa individu ke fase berat hingga kritis dengan progesivitas yang kadang sulit ditebak.
"Kebugaran dan tidak stress merupakan kunci utama. Pastikan kondisi tubuh kita dalam keadaan sehat dan bugar, " kata Daeng.
"Bagi yang memiliki komorbid harus teratur berobat dan terkontrol," lanjutnya.
PB IDI juga mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker dengan benar.
Masker yang dipakai sebaiknya adalah masker yang melindungi memiliki lapisan anti virus yang benar dan ada ijin edar.
Baca juga: UPDATE: Bertambah 5.633, Kasus Covid-19 Indonesia Kini 1.398.578 Orang
Selain itu, PB IDI pun mengingatkan pentingnya menjaga sirkulasi udara di rumah, tempat usaha, perkantoran, sekolah, tempat ibadah dan sebagainya.
Sebab, ventilasi terbuka sangat penting untuk menghilangkan viral load di udara yang keluar dari orang -orang yang asimptomatik Covid-19.
"Jika ruangan tidak bisa membuka jendela, harus mengunakan pembersih udara (air purifier) yang dapat menyaring dan membunuh virus 99,9 persen. Sehingga kegiatan sekolah, kantor, tempat usaha dapat kembali aktif," tambah Daeng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.