Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Amankan 90 Juta Dosis Vaksin, Menkes: 45 Juta Penduduk Selesai Divaksin Juni

Kompas.com - 03/03/2021, 14:22 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini pihaknya sudah mengamankan sebanyak 90 juta dosis vaksin Covid-19.

Dengan begitu, kata Budi, ditargetkan sebanyak 45 juta penduduk yang disuntik vaksin Covid-19 hingga Juni 2021.

"45 juta orang yang bisa divaksinasi sampai dengan bulan Juni, karena vaksin baru datang banyak di bulan Juli ke belakang," kata Budi saat meresmikan posko pelayanan vaksinasi Covid-19 drive thru, secara virtual, Rabu (3/3/2021).

Setelahnya, 140 juta penduduk menyusul disuntik vaksin Covid-19. Ini untuk memenuhi capaian herd immunity yaitu 70 persen atau 180 juta penduduk Indonesia divaksin.

Baca juga: Menkes Sebut 20 Persen Penduduk Bisa Divaksin Covid-19 hingga Juni 2021

Lebih lanjut, ia mengatakan, vaksinasi untuk 1 juta penduduk per hari baru bisa dimulai Juni 2021.

"Juni Juli baru 1 juta. Kenapa? Karena ketersediaan vaksinnya di Juni Juli baru bisa 25 jutaan sebulan," ujarnya.

Atas dasar itu, Budi mengatakan, pemerintah harus menjalin kerja sama dengan perusahaan swasta untuk mendukung program vaskinasi Covid-19.

"Vaksinasi ini untuk mencapai herd immunity untuk bisa melindungi tetangga kita, keluarga kita, seluruh rakyat Indonesia sebagai satu komunitas bersama," ucapnya.

Baca juga: Menkes Sebut Vaksin Pemerintah Ada 4: Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax

Lebih lanjut, Budi mengucapkan terima kasih kepada Halodoc, Go-jek dan Rumah Sakit Hermina atas terlaksananya vaksinasi Covid-19 bagi lansia dengan sistem drive thru.

Ia berharap program vaksinasi Covid-19 Drive thru dapat memotivasi komponen bangsa untuk mendukung program vaksinasi.

"Saya minta tolong kalau boleh jangan berhenti di hari ini, kita butuh sampai 31 Desember. Jadi tolong semangat energinya, resourcesnya, ajakannya, ide-idenya terus kita lakukan untuk sampai akhir tahun," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com