Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2021, 11:50 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pengembangan industri halal di Tanah Air bertujuan untuk menggerakkan industri domestik dan menciptakan lapangan kerja.

Saat ini, pengembangan industri produk halal menjadi salah satu prioritas dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

"Pengembangan industri produk halal ini bukan semata-mata untuk produk halal itu sendiri, tetapi bertujuan untuk untuk menggerakkan industri domestik yang dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong perekonomian nasional," kata Ma'ruf di acara webinar UIN Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur secara virtual, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Wapres Minta Jawa Timur Aktif Promosikan Kawasan Industri Halal Sidoarjo

Selain itu, kata dia, pengembangan industri produk halal juga bertujuan untuk melibatkan pelaku usaha kecil dan menengah.

Menurut Ma'ruf, terutama dalam rantai pasok industri halal global atau halal value chains.

Ma'ruf mengatakan, sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial untuk perkembangan ekonomi dan keuangan syariah.

"Kelas menengah Muslim dengan halal awareness yang semakin tinggi merupakan peluang untuk menumbuhkan industri halal di antaranya halal food, halal fashion, halal healthcare, halal travel, dan lain-lainnya," kata dia.

Baca juga: Wapres Sebut Ini Tantangan Pengembangan Kawasan Industri Halal

Namun sampai saat ini, kata Ma'ruf, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia justru hanya menjadi konsumen produk halal.

Sebab, untuk memenuhi kebutuhan makanan halal domestik saja Indonesia masih harus melakukan impor.

Pada tahun 2018, Indonesia membelanjakan 173 miliar USD untuk makanan dan minuman halal atau 12,6 persen dari pangsa produk makanan halal dunia.

"Indonesia juga merupakan konsumen terbesar dibandingkan dengan negara-negara mayoritas muslim lainnya," kata dia.

Baca juga: Tantangan Menghidupkan Kembali Wisata Halal di Indonesia

Di sisi lain, ujar Ma'ruf, pasar halal global memiliki potensi yang sangat besar.

Bahkan pada tahun 2018, konsumsi produk pasar halal dunia mencapai 2,2 triliun dollar AS dan terus berkembang mencapai 3,2 triliun dollar AS pada tahun 2024.

Dengan perkiraan penduduk Muslim yang akan mencapai 2,2 milliar jiwa pada tahun 2030, kata dia, maka angka perekonomian pasar industri halal global pun akan terus meningkat.

"Dengan fakta tersebut, sudah saatnya Indonesia membangun dan memperkuat industri produk halal," kata Ma'ruf Amin.

"Target jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan produk halal domestik dan dalam jangka panjang tentu menjadi pemain global dengan meningkatkan ekspor," ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

Nasional
Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Nasional
SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

Nasional
Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Nasional
Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Nasional
Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Nasional
TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Nasional
Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Nasional
Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Nasional
TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

Nasional
KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

Nasional
Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Nasional
Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Nasional
2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com