JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pengembangan industri halal di Tanah Air bertujuan untuk menggerakkan industri domestik dan menciptakan lapangan kerja.
Saat ini, pengembangan industri produk halal menjadi salah satu prioritas dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
"Pengembangan industri produk halal ini bukan semata-mata untuk produk halal itu sendiri, tetapi bertujuan untuk untuk menggerakkan industri domestik yang dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong perekonomian nasional," kata Ma'ruf di acara webinar UIN Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur secara virtual, Rabu (3/3/2021).
Baca juga: Wapres Minta Jawa Timur Aktif Promosikan Kawasan Industri Halal Sidoarjo
Selain itu, kata dia, pengembangan industri produk halal juga bertujuan untuk melibatkan pelaku usaha kecil dan menengah.
Menurut Ma'ruf, terutama dalam rantai pasok industri halal global atau halal value chains.
Ma'ruf mengatakan, sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial untuk perkembangan ekonomi dan keuangan syariah.
"Kelas menengah Muslim dengan halal awareness yang semakin tinggi merupakan peluang untuk menumbuhkan industri halal di antaranya halal food, halal fashion, halal healthcare, halal travel, dan lain-lainnya," kata dia.
Baca juga: Wapres Sebut Ini Tantangan Pengembangan Kawasan Industri Halal
Namun sampai saat ini, kata Ma'ruf, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia justru hanya menjadi konsumen produk halal.
Sebab, untuk memenuhi kebutuhan makanan halal domestik saja Indonesia masih harus melakukan impor.
Pada tahun 2018, Indonesia membelanjakan 173 miliar USD untuk makanan dan minuman halal atau 12,6 persen dari pangsa produk makanan halal dunia.
"Indonesia juga merupakan konsumen terbesar dibandingkan dengan negara-negara mayoritas muslim lainnya," kata dia.
Baca juga: Tantangan Menghidupkan Kembali Wisata Halal di Indonesia
Di sisi lain, ujar Ma'ruf, pasar halal global memiliki potensi yang sangat besar.
Bahkan pada tahun 2018, konsumsi produk pasar halal dunia mencapai 2,2 triliun dollar AS dan terus berkembang mencapai 3,2 triliun dollar AS pada tahun 2024.
Dengan perkiraan penduduk Muslim yang akan mencapai 2,2 milliar jiwa pada tahun 2030, kata dia, maka angka perekonomian pasar industri halal global pun akan terus meningkat.
"Dengan fakta tersebut, sudah saatnya Indonesia membangun dan memperkuat industri produk halal," kata Ma'ruf Amin.
"Target jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan produk halal domestik dan dalam jangka panjang tentu menjadi pemain global dengan meningkatkan ekspor," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.