Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Covid-19, Kasus Capai 1.347.026 dan Mutasi Virus dari Inggris Terdeteksi di Indonesia

Kompas.com - 03/03/2021, 07:19 WIB
Sania Mashabi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 melanda Indonesia selama satu tahun tepat pada Selasa (2/3/2021). Namun, laju penularan virus corona di Tanah Air masih belum dapat dikendalikan sepenuhnya.

Hal ini terlihat dari masih bertambahnya kasus Covid-19 hingga pukul 12.00 WIB pada Selasa. Data pemerintah memperlihatkan, ada 5.712 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 1.347.026 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Informasi ini diungkap Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima wartawan pada Selasa sore. Data juga bisa diakses publik melalui situs Covid19.go.id.

Sebanyak 5.712 kasus baru Covid-19 diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 33.174 spesimen dari 29.990 orang dalam sehari.

Total, pemerintah sudah memeriksa 10.868.049 spesimen dari 7.243.182 orang.

Sebagai catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Adapun kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 33 provinsi. Satu provinsi yang tidak mengalami penambahan kasus Covid-19 yaitu Maluku Utara.

Baca juga: Serba-serbi Vaksinasi Tahap 2 di Depok di Tengah Terbatasnya Vaksin Covid-19

Dari data yang sama, tercatat juga lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.

Kelima provinsi itu yakni Jawa Barat 1.654 kasus baru, Jawa Tengah 984 kasus baru, DKI Jakarta 578 kasus baru, Jawa Timur 412 kasus baru, Kalimantan Timur 310 kasus baru.

Adapun penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 510 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Sembuh dan meninggal

Kabar baik dan harapan karena penambahan juga terjadi pada kasus kesembuhan pasien Covid-19.

Dalam 24 jam terakhir, diketahui ada penambahan 8.948 pasien Covid-19 yang sembuh dan dianggap tidak lagi terinfeksi virus corona.

Mereka dinyatakan sembuh berdasarkan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) yang memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh kini mencapai 1.160.863 orang sejak awal pandemi.

Namun, kabar duka tetap terjadi karena masih bertambahnya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Baca juga: Tutup Ruang Publik untuk Tekan Kasus Covid-19, Bupati Wonogiri Di-bully Warga

Pada periode 1-2 Maret 2020, ada193 pasien Covid-19 yang tutup usia.

Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 36.518 orang.

Berdasarkan data tersebut, maka kasus aktif Covid-19 saat ini ada 149.645 orang. Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona, dan masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Selain kasus positif, diketahui ada 73.977 orang yang saat ini berstatus suspek terkait penularan virus corona.

Vaksinasi

Selain itu, pemerintah juga mendata ada 1.468.764 tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.

Dari data tersebut sebanyak 1.047.288 nakes sudah mendapat vaksinasi dosis kedua.

Angka itu didapatkan setelah mengalami penambahan jumlah nakes yang divaksinasi sebanyak 45.070 dalam 24 jam terakhir.

Sedangkan nakes yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama tercatat mencapai 1.935.478 orang, setelah sebelumnya bertambah sebanyak 214.955 orang.

Baca juga: Pasien 02 Covid-19 Mengaku Masih Alami Long Covid hingga Kini, Apa itu?

Adapun pemerintah menargetkan akan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap total 181.554.465 orang penduduk Indonesia atau sekitar 70 persen dari total populasi.

Untuk diketahui, vaksinasi Covid-19 diberikan sebanyak dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali dalam rentang 14 hari.

Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.

Mutasi virus

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, temuan kasus Covid-19 dari mutasi virus corona B.1.1.7 asal Inggris akan ditelusuri lebih lanjut.

Hal ini untuk mencegah meluasnya penyebaran virus mutasi baru yang disebut lebih menular itu.

"Iya benar bahwa varian B.1.1.7 telah ditemukan di Indonesia sebagaimana yang disampaikan Bapak Wakil Menteri Kesehatan," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual pada Selasa (2/3/2021).

"Adanya temuan ini akan ditindaklanjuti dengan penelusuran segera dari kasus positif tersebut untuk mencegah meluasnya penyebaran," lanjutnya.

Baca juga: Cegah Penyebaran, Satgas Pastikan Akan Telusuri Kasus Mutasi Virus Corona

Selain itu, saat ini para petugas di pintu masuk kedatangan pelaku perjalanan internasional sedang melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengawasan masuknya pelaku perjalanan internasional.

Wiku menegaskan, pihaknya menyatakan siap beradaptasi apabila ada perubahan kebijakan karena mutasi virus ini.

"Termasuk perubahan kebijakan jika diperlukan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com