Bambang mengatakan, dari 13 juta vaksin Covid-19 asal Sinovac yang diproduksi BPOM, sebanyak 7,2 juta sudah didistribusikan untuk vaksinasi Covid-19 tahap kedua.
Sementara itu, kata dia, 11 juta bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac yang tiba di Indonesia 2 Februari 2021 masih dalam proses produksi.
Sementara itu, Menkes Budi Gunadi mengatakan, telah mengamankan stok vaksin Covid-19 sampai 600 juta dosis.
Ia mengatakan, dengan jumlah dosis tersebut, Indonesia beruntung dapat mengamankan 15 persen vaksin.
"Sampai sekarang kondisinya kita sudah memiliki secure commitment delivery itu sekitar 300 jutaan vaksin, kita memiliki opsi delivery, jadi produksinya sudah firm, tapi delivery-nya masih opsi sekitar 300 juta vaksin. Jadi kita sudah memiliki coverage 600 juta vaksin atau sekitar 150 persen dari targetnya kita,” ujar Budi dalam acara 11th Kompas 100 CEO Forum pada Kamis (21/1/2021).
Budi mengatakan, untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunitas, masyarakat harus disuntik vaksin Covid-19 sebanyak dua kali.
"Membutuhkan dua kali vaksin dua dosis, (jadi jumlahnya) 360 juta, kita ada 15 persen tambahan. Jadi kita membutuhkan 426 juta vaksin,” ujarnya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan, 600 juta vaksin tersebut berasal dari produsen yang berbeda. Misalnya adalah Sinovac dari China, AstraZeneca dari Inggris, Pfizer dari Amerika Serikat dan Jerman, serta Novavax dari Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.