Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayjen Tugas: Sistem Informasi Berbasis Digital Kunci Pengelolaan RSD Covid-19 Wisma Atlet

Kompas.com - 21/02/2021, 09:17 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSD) Wisma Atlet, Mayjen TNI Tugas Ratmono menyebut integrasi digital menjadi salah satu kunci berjalannya penanganan pasien di RSD Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.

"Dukungan teknologi informasi berbasis digital tersebut, sangat kami butuhkan. Ribuan pasien Covid-19 yang dirawat di sini, dengan berbagai spesifikasi pada tiap pasien, tentu sangat lamban bila dilakukan secara manual," ujar Tugas dikutip dari Antara, Sabtu (20/2/2021).

Melalui aplikasi digital yang terintegrasi, lanjut dia, peningkatan pelayanan terus terjadi dari waktu ke waktu.

Berkat visi digital ini, pihaknya juga berhasil mengelola RSD Covid-19 Wisma Atlet dan menjadi acuan pengelolaan rumah untuk merawat pasien yang terpapar virus corona di Indonesia.

Baca juga: UPDATE 18 Februari: RS Wisma Atlet Terisi 57,9 Persen

Ia mengklaim, bahwa visi digital dalam pengelolaan rumah sakit dadakan tersebut sudah dieksekusi sejak awal.

Contoh digitalisasi itu terlihat dengan masuknya data pasien ke daftar secara digital.

Penerapan digitalisasi ini terjadi sejak pasien masuk ke RSD Covid-19.

Setelah menjalani pemeriksaan awal di instalasi gawat darurat, sistem kemudian melakukan input kondisi pasien secara detail.

Selain itu, penerapan sistem informasi berbasis digital juga terjadi pada divisi psikologi, divisi gizi, divisi psikiater, hingga sejumlah divisi lainnya.

Tugas mengatakan, semua divisi ini terintegrasi melalui sebuah sistem.

Dengan demikian, antara divisi bisa leluasa saling memberikan dukungan melalui aplikasi berbasis digital.

Terciptanya manajemen kerumahsakitan berbasis teknologi di RSD Covid-19 Wisma Atlet tak lepas dari peran Ivan J Kristanto dan Lianto Goenadi dari perusahaan spesialis IT rumah sakit.

"Kami merancang sistem IT untuk RSDC (Wisma Atlet) ini secara single entry," tutur Lianto.

Lianto menjelaskan, sistem tersebut bertujuan untuk menjaga tiap data yang diinput tenaga kesehatan memiliki tingkat akurasi tinggi.

"Selain itu, untuk memudahkan tenaga kesehatan di tiap lini beradaptasi dengan sistem yang kami ciptakan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com