Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambahan Ribuan Kasus Covid-19 dan Klaim Keberhasilan PPKM Mikro...

Kompas.com - 21/02/2021, 07:55 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah pandemi berlangsung selama hampir 1 tahun, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia disebut mulai menurun.

Penurunan ini diklaim sebagai keberhasilan dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro yang berlaku sejak 9 Februari 2021.

Presiden Joko Widodo mengatakan, penambahan kasus positif Covid-19 kini berada di angka 8.000 hingga 9.000 kasus.

"Tiga minggu lalu masih di angka 14.000, 15.0000. Sekarang minggu terakhir kemarin ini sudah di angka 8.000, 9.000. Hanya kemarin ke 10.000. Tapi ini menunjukkan bahwa PPKM mikro ini kalau kita lakukan serius, ini akan memberikan hasil," kata Jokowi dalam siaran di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/2/2021).

Baca juga: Jokowi: PPKM Mikro Berhasil Tekan Kasus Covid-19

Jokowi mengaku, sejak awal dirinya menginginkan pembatasan dilakukan secara mikro.

Sebab, menurut dia, PPKM tingkat kabupaten/kota yang sebelulmya diterapkan terbukti tidak efektif menekan laju penularan virus corona.

Oleh karena itu, pembatasan cukup dilakukan di daerah yang masuk kategori zona merah. Dengan begitu perekonomian masyarakat di daerah lain bakal tetap berjalan.

"Wong yang merah satu RT, yang dilakukan PSBB satu kota. Ekonominya dong kena," kata Jokowi.

"Kalau yang kena satu kelurahan, ya sudah satu kelurahan itu saja yang diisolasi. Tapi bukan satu kota. Itu yang dilakukan India. Meski di awal-awal, India lockdown total. Jadi strateginya sama PPKM mikro, itu yang kita pakai," tutur dia.

Baca juga: Penerapan PPKM Mikro Diklaim Berhasil Tekan Laju Penyebaran Covid-19

Pemerintah pun telah memutuskan untuk menambah masa berlaku PPKM mikro. Semula, kebijakan ini akan berakhir pada 22 Februari, namun kemudian diperpanjang selama 14 hari hingga 8 Maret 2021.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto mengklaim PPKM dan PPKM mikro berhasil menurunkan jumlah kasus aktif Covid-19 secara signifikan.

Bahkan, tren kasus aktif di lima provinsi di Pulau Jawa yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur mengalami penurunan.

Dengan keputusan perpanjangan kebijakan ini, Airlangga meminta gubernur di 7 provinsi di Jawa dan Bali segera menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri tentang perpanjangan PPKM mikro.

Ia ingin para kepala daerah memperkuat operasionalisasi pelaksanaan PPKM mikro di desa/kelurahan dengan memantau persiapan dan pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment).

Baca juga: Epidemiolog Unsoed Nilai PPKM Mikro di Banyumas Belum Efektif Kendalikan Covid-19

Kemudian, menyiapkan bantuan beras dan masker dan mekanisme distribusi melalui polsek/koramil.

Selanjutnya, memetakan zonasi risiko di tingkat RT dan pendataan 3T melalui integrasi sistem.

"Pemerintah provinsi mengoordinasikan data pemetaan zonasi risiko tingkat RT dan data penyaluran bantuan, melaporkan berkala ke satgas pusat via satgas daerah," kata Airlangga.

Ribuan kasus Covid-19

Berdasarkan data pemerintah, penambahan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir berada di kisaran 8.000 hingga 10.000 kasus setiap harinya.

Terhitung sejak Jumat (19/2/2021) hingga Sabtu (20/2/2021), tercatat ada penambahan 8.054 kasus baru Covid-19.

Dengan demikian, pasien yang pernah terjangkit Covid-19 di Indonesia kini mencapai 1.271.353 orang terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Dari angka itu, kasus aktif Covid-19 tercatat sebesar 158.197 kasus.

Kasus aktif merupakan pasien yang sedang menjalani rawat inap atau isolasi mandiri akibat terjangkit Covid-19.

Baca juga: Epidemiolog Unsoed Nilai PPKM Mikro di Banyumas Belum Efektif Kendalikan Covid-19

Adapun kasus baru pasien positif Covid-19 itu tersebar di 34 provinsi. Dari data, tercatat 5 provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.

Kelima provinsi itu yakni DKI Jakarta (2.872 kasus baru), Jawa Barat (975 kasus baru), Jawa Tengah (805 kasus baru), Jawa Timur (601 kasus baru), Kalimantan Timur (552 kasus baru).

Data yang sama juga memperlihatkan penambahan pasien sembuh sebanyak 9.835 orang.

Mereka dinyatakan sembuh setelah mendapatkan hasil negatif dalam pemeriksaan laboratorium polymerase chain reaction (PCR).

Dengan demikian, total pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 kini berjumlah 1.078.840 orang.

Kendati demikian jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 juga masih terus bertambah.

Pada periode 19-20 Februari tercatat ada penambahan pasien meninggal dunia sebanyak 164 orang dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, angka kematian akibat Covid-19 kini mencapai 34.316 orang sejak awal pandemi.

Angka kasus baru Covid-19 periode ini diketahui setelah pemerintah memeriksa 69.479 spesimen dalam sehari. Angka ini didapat dari pemeriksaan terhadap 32.170 orang.

Secara keseluruhan, pemerintah sudah memeriksa 10.347.047 spesimen dari 6.871.210 orang terkait Covid-19.

Dengan catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com