Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek Ingin GeNose Digunakan di Tempat Wisata

Kompas.com - 19/02/2021, 17:08 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro berharap GeNose dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan sektor pariwisata di Tanah Air.

Di lokasi wisata misalnya, alat ini bisa digunakan sebagai pemindai atau screening Covid-19.

"Kita ingin sektor pariwisata bisa mendayagunakan GeNose ini untuk mulai menghidupkan kembali kegiatan pariwisata," kata Bambang dalam acara GeNose C-19 untuk Kepariwisataan yang ditayangkan YouTube Kemenristek/BRIN, Jumat (19/2/2021).

Selain itu, GeNose juga dapat digunakan untuk alat screening Covid-19 di hotel atau pusat perbelanjaan. Hal ini juga mendukung sektor pariwisata.

Baca juga: Mulai 15 Februari 2021, 8 Stasiun Layanani Tes dengan GeNose

Nantinya, setiap karyawan dan pengunjung dapat diwajibkan melakukan screening menggunakan GeNose sebelum memasuki hotel atau pusat perbelanjaan.

Dengan demikian, orang-orang yang berada di dalam hotel dan pusat perbelanjaan merasa lebih aman dari paparan virus corona.

"Sehingga kita harapkan pelan-pelan, memang tidak mungkin kemudian langsung jor-joran, tapi pelan-pelan mulai timbul kepercayaan, mulai timbul confidence, sehingga kegiatan pariwisata mulai bergerak lagi," ujar Bambang.

Bambang menegaskan bahwa GeNose bukan alat diagnosis Covid-19 seperti PCR, melainkan perangkat screening.

Sejauh ini, screening Covid-19 di Tanah Air dilakukan dengan mengukur suhu tubuh seseorang menggunakan termometer. Padahal, menurut Bambang, prosedur ini belum tentu efektif.

Pasalnya, seseorang yang bersuhu tuhuh tinggi di atas 37 derajat celcius belum tentu terinfeksi virus corona, begitu pula sebaliknya.

Alih-alih mewajibkan penggunaan PCR untuk sektor pariwisata, kata Bambang, GeNose lebih disarankan.

Tak seperti PCR, penggunaan GeNose lebih mudah lantaran penggunanya cukup mengembuskan napas dalam kantong sehingga alat tak perlu masuk ke lubang hidung atau tenggorokan.

Alat ini juga memberikan hasil yang sangat cepat sekitar 1 menit. Di samping itu, harga GeNose juga jauh lebih murah dari PCR.

Baca juga: Begini Suasana Layanan Tes GeNose C19 di Stasiun Gambir yang Tersedia Mulai Hari Ini

"Banyak yang mengatakan mahal 60 juta, tapi jangan lupa 60 juta itu untuk 100.000 pemakaian.  Jadi setiap pemakaian 600 rupiah," terang Bambang.

Oleh karenanya, dengan adanya GeNose, Bambang berharap ekonomi di Tanah Air perlahan mulai pulih.

"Saya ingin memposisikan GeNose ini sebagai salah satu instrumen pemulihan ekonomi. Jadi tidak hanya di tempat pariwisata, tempat pariwisata pun macam-macam bisa di hotelnya, bisa di shopping mall-nya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com