Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Apersi Kembangkan Potensi Properti dengan Pembiayaan Syariah

Kompas.com - 09/02/2021, 16:09 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) mengembangkan potensi properti dengan pembiayaan syariah.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat membuka musyawarah nasional Apersi VI secara virtual, Selasa (9/2/2021).

"Saya sangat mendukung dan berharap agar Apersi beserta pengembang perumahan lainnya dapat menggali dan mengembangkan potensi properti dengan pembiayaan syariah dalam rangka mewujudkan pemenuhan perumahan bagi masyarakat di Indonesia," ujar Ma'ruf Amin.

Baca juga: Jokowi: Kita Harus Kerja Keras agar Indonesia Jadi Pusat Gravitasi Ekonomi Syariah Global

Pasalnya, kata Ma'ruf, pelaksanaan ekonomi syariah saat ini terus berkembang di berbagai penjuru dunia termasuk di Indonesia.

Hal tersebut juga mendorong berkembangnya industri perbankan syariah nasional bersama lembaga keuangan syariah lainnya, sehingga industri properti syariah juga turut tumbuh dan berkembang.

"Potensi properti syariah di Indonesia tentunya sangat besar mengingat Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia," kata dia.

Ma'ruf mengatakan, komposisi penduduk Indonesia saat ini menempati posisi keempat dunia.

Baca juga: Jokowi: Bank Syariah Indonesia Harus Menarik Minat Milenial untuk Jadi Nasabah

Posisi tersebut menjadi daya tarik yang sangat diperhitungkan oleh para investor dari banyak negara.

"Besarnya jumlah penduduk muslim di Indonesia tentunya diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan bisnis properti syariah," kata dia.

Terlebih, hingga akhir tahun 2020 aset industri jasa keuangan syariah telah mencapai Rp 1,8 triliun.

Jumlah tersebut merupakan angka dan potensi yang sangat besar, tidak terkecuali di bidang properti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com