Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Ingatkan Masyarakat Terus Terapkan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19

Kompas.com - 08/02/2021, 10:45 WIB
Sania Mashabi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengingatkan masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Menurut dia, tanpa adanya kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, pandemi Covid-19 di Indonesia tidak akan mereda.

"Protokol medis yang sudah ditetapkan oleh pemerintah hendaknya benar-benar kita perhatikan dan tegakkan dalam kehidupan keseharian kita dengan menegakkan secara ketat 3M," kata Anwar melalui keterangan tertulisnya, Minggu (7/2/2021).

"Yaitu sering-sering mencuci tangan, selalu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak," lanjut dia.

Baca juga: Razia Protokol Kesehatan, Ditemukan Remaja Berkerumun di Setiabudi

Anwar menilai penerapan protokol kesehatan bisa membuat Indonesia keluar dari masalah krisis kesehatan dan ekonomi.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan 3M.

"Tanpa adanya kesadaran yang tinggi dari seluruh warga masyarakat dan warga bangsa tentang hal tersebut maka masalah yang kita hadapi tentu saja akan semakin berat dan kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi," ujar dia.

Baca juga: Satgas: Vaksinasi Covid-19 Tidak Akan Berhasil jika Tak Diimbangi Protokol Kesehatan

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkap, tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona mengalami penurunan.

"Sejak minggu ketiga September hingga minggu keempat Desember 2020, persentase kepatuhan memakai masker menurun 28 persen dan persentase kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan menurun 20,6 persen," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (7/1/2021).

Pada Oktober 2020, tingkat kepatuhan masyarakat dalam memakai masker rata-rata masih melebihi angka 70 persen. Sementara, kepatuhan dalam menjaga jarak berada di atas angka 60 persen.

Baca juga: Cerita Ridwan Kamil Tingkatkan Kedisiplinan Masyarakat dalam Penerapan Protokol Kesehatan

Sedangkan, pada Desember 2020, angka kepatuhan memakai masker hanya 55 persen dan kepatuhan menjaga jarak 39 persen.

Menurunnya tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menyebabkan terjadinya penambahan kasus Covid-19 secara drastis.

Kepatuhan protokol kesehatan yang turun 20-30 persen ternyata berakibat pada peningkatan kasus Covid-19 lebih dari 100 persen.

"Ini bukanlah sebuah kebetulan. Data telah dengan nyata menunjukkan tren kepatuhan protokol kesehatan yang semakin menurun berbanding lurus dnegan tern penambahan kasus positif mingguan yang semakin meningkat," ujar Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com