Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Zakat Masih Jauh dari Potensi, Wapres Minta Baznas Berinovasi

Kompas.com - 05/02/2021, 11:06 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) lebih aktif dan berinovasi dalam menerima pembayaran zakat dari masyarakat.

Pasalnya, orang yang wajib membaya zakat (muzakki) di Tanah Air saat ini terbilang masih sedikit, yakni sekitar 4 juta dari 200 juta orang umat Islam.

Oleh karena itu, Ma'ruf pun meminta Baznas sebagai lembaga pengelola zakat berinovasi dan aktif melaksanakan tugasnya.

“Saya minta (Baznas) membuat inovasi, terobosan, dan inisiatif. Baznas harus bekerja keras untuk menggali, harus ada inovasi-inovasi gerakan, terutama dalam pemungutan. Harus aktif, tidak menunggu, karena di dalam Al-Quran, perintahnya seperti itu,” ujar Ma'ruf saat menerima para pengurus Baznas melalui konferensi video, dikutip dari siaran pers, Jumat (5/2/2021).

Baca juga: Menag Harap Forum Zakat Dunia Bantu Selesaikan Ketimpangan Antar-Negara Muslim

Ma'ruf mengatakan, dana zakat yang diberikan para muzakki masih jauh dari potensi yang ada.

Menurut dia, masalah sangat penting yang perlu diatasi saat ini adalah bagaimana memungut zakat secara efektif.

“Pengambilan dana zakat secara efektif menjadi bagian dari ekosistem pembangunan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS),” kata Ma'ruf.

Sementara itu untuk mendistribusikan zakat kepada orang yang berhak menerima zakat (mustahiq), disebutkannya bukanlah hal yang sulit.

Setidaknya terdapat dua sasaran dalam mendistribusikan zakat. Pertama, yang sifatnya konsumtif pada orang-orang yang sangat fakir.

Kedua, pemberdayaan agar mengubah penerima zakat menjadi pemberi zakat.

Wapres pun meminta Baznas bekerja cepat dan tepat, yaitu memiliki target menaikkan zakat dengan angka yang signifikan untuk hasil kerja yang lebih produktif.

“Saya minta kita berlari cepat sekarang, kita kerja, cepat, tepat, manfaat,” ujar dia.

Baca juga: Jokowi Dijadwalkan Bertemu PM Malaysia Hari Ini, Bahas Sejumlah Isu

Sebelumnya, Ketua Umum Baznas Noor Achmad melaporkan, peningkatan pendapatan zakat bisa mencapai rata-rata 25-30 persen setiap tahun sejak 2015 hingga 2020.

Ia berharap, target tahun berikutnya tidak hanya 30 persen tetapi bisa meningkat sampai 100 persen.

“Bahkan target kami kalau saat sekarang ini Baznas nasional baru mencapai Rp 385 miliar, maka Insya Allah mudah-mudahan tahun 2021 ini sudah mendekati Rp 550 miliar, kemudian 2022 di atas Rp 1 triliun," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com