Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Minta Kepala Daerah Contoh Penanganan Covid-19 di Kalbar dan Riau

Kompas.com - 05/02/2021, 09:11 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, penanganan pandemi Covid-19 di provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dan Riau sudah berjalan cukup baik.

Ia pun meminta para kepala daerah di Indonesia mencontoh penanganan pandemi di kedua provinsi tersebut.

"Kami harap apa yang dilakukan oleh kedua provinsi ini dapat menjadi contoh dan motivasi bagi provinsi lainnya di Indonesia agar dapat meningkatkan upaya penanganan Covid-19 semaksimal mungkin," kata Wiku, dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/2/2021).

Baca juga: Satgas: Mayoritas Daerah Berada di Zona Oranye atau Risiko Sedang Covid-19

Wiku mengungkap, di Kalbar 71 persen atau 10 kabupaten/kota masuk dalam zona kuning atau berisiko rendah Covid-19.

Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Kalbar, upaya khusus yang dilakukan untuk menekan angka penularan Covid-19 yakni penjagaan di semua titik masuk ibu kota provinsi atau Pontianak, baik di bandara maupun pelabuhan.

Penjagaan ini melibatkan koordinasi intensif antara Satgas Penanganan Covid-19 dengan Dinas Kesehatan provinsi.

Selain itu, pemerintah provinsi Kalbar juga menyediakan fasilitas swab PCR dan karantina mandiri dengan baik.

Karantina pasien Covid-19 fokus pada penjagaan kesehatan dan asupan gizi seimbang agar imunitas dapat ditingkatkan.

"Selain itu, razia di kafe, restoran, maupun tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan juga dilakukan dengan masif," ujar Wiku.

Baca juga: Satgas: Vaksinasi Covid-19 Tidak Akan Berhasil jika Tak Diimbangi Protokol Kesehatan

Sementara di Riau, 67 persen atau 8 kabupaten/kota berada di zona kuning. Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyampaikan bahwa upaya penanganan Covid-19 fokus pada penguatan tracing atau penelusuran kontak erat pasien virus corona.

Tracing tidak hanya dilakukan pada keluarga pasien Covid-19, namun juga terhadap orang-orang yang berinteraksi dengan pasien selama 10-14 hari sebelumnya.

Meskipun kapasitas testing di Riau masih rendah, namun, kata Wiku, upaya dialihkan menjadi edukasi masif mengenai isolasi mandiri selama 14 hari kepada masyarakat yang kontak erat dengan pasien Covid-19.

Selain itu, untuk mendorong angka kesembuhan, disediakan tempat tidur tambahan pada ruang isolasi dan ICU pada rumah sakit rujukan virus corona.

"Selain itu protokol kesehatan juga ditegakkan secara lebih serius dengan dibentuknya peraturan daerah di tingkat provinsi sebagai payung hukum bagi 12 kabupaten/kota di Riau untuk menegakkan pengawasan protokol kesehatan dengan ketat," terang Wiku.

Baca juga: 1.123.105 Kasus Covid-19, PPKM Belum Mampu Tekan Penularan Virus

Wiku mengatakan, hingga saat ini mayoritas daerah di Indonesia berada pada zona oranye atau berisiko sedang menularkan virus corona.

Dari 510 kabupaten/kota yang terdampak pandemi, 322 di antaranya masuk pada zona oranye.

Wiku ingin agar para kepala daerah meningkatkan penanganan pandemi di daerah masing-masing supaya risiko penularan virus dapat ditekan.

"Berlomba-lomba lah untuk menekan penularan sehingga zonasi risikonya dapat berpindah menjadi zona kuning dan hijau," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com