Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Temukan Penyakit Tidak Menular di Indonesia Meningkat

Kompas.com - 04/02/2021, 12:30 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengendalian penyakit di Indonesia saat ini mengalami perubahan. Hal tersebut dikarenakan adanya peningkatan penyakit yang tidak menular, di samping penyakit menular yang juga masih menjadi masalah.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, hal tersebut ditambah lagi dengan adanya pandemi Covid-19 sehingga semakin menyulitkan.

"Berdasarkan data dari WHO, 66 persen penyebab kematian di Indonesia adalah penyakit tidak menular," ujar Hasto saat membacakan pidato Menko PMK di acara webinar tentang implikasi hasil sensus penduduk 2020 terhadap kebijakan pembangunan kependudukan, Kamis (4/2/2021).

"Angka ini terdiri dari penyakit-penyakit kardiovaskuler penyakit kanker dan diabetes dan penyakit-penyakit tidak menular lainnya," ujar dia.

Baca juga: Soal Orang yang Menolak Vaksin karena Tak Percaya Covid-19, MUI: Ini Penyakit, Kita Wajib Berobat

Di samping itu, kata dia, kasus-kasus menular seperti TBC masih mengalami peningkatan yang signifikan sejak 2017.

Namun, diperkirakan bahwa sebesar 33 persen kasus masih belum terlaporkan. Angka keberhasilan pengobatan masih 83 persen serta terdapat 11.463 kasus TBC yang resisten terhadap obat.

"Sesuai komitmen global, Pemerintah Indonesia juga berkomitmen mencapai eliminasi di tahun 2030 dengan menargetkan dapat menurunkan insidensi TB sampai angka 190 per 100.000 penduduk dan menurunkan angka kematian menjadi 27 per 100.000 penduduk," kata Hasto.

 

Baca juga: Kemenko PMK: Pemerintah Akan Naikkan Harga Rokok di Pasaran

Selain itu, penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat terlarang, serta merokok juga menjadi masalah tersendiri yang menimbulkan kecenderungan kejadian penyakit tidak menular semakin meningkat.

Permasalahan tersebut merupakan salah satu hal yang diketahui dari hasil sensus penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Hasil sensus 2020 perlu disikapi untuk memaksimalkan potensi bonus demografi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Baca juga: Penerima Vaksin Covid-19 Akan Lewati Tahap Screening, Penderita Penyakit Ini Tak Bisa Divaksin...

Penyakit menular dan tidak menular yang membayangi masyarakat Indonesia merupakan salah satu kendala untuk menghasilkan SDM unggul yang diharapkan pemerintah.

Adapun pada 21 Januari 2021 BPS telah merilis dan berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa jumlah penduduk Indonesia per September 2020 ada sebanyak 270,2 juta jiwa.

Kontribusi pertambahan penduduk paling besar disumbangkan oleh Jawa Barat mencapai 5,2 juta dan Jawa Tengah sebanyak 4,13 juta, dan Jawa Timur 3,18 juta jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com