JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, tenaga kesehatan tiga kali lebih berisiko terpapar Covid-19 jika dibandingkan masyarakat umum
Selain merawat pasien umum, para nakes juga berinteraksi langsung dengan pasien positif Covid-19.
Sehingga, mereka harus didahulukan dalam tahapan vaksinasi Covid-19.
"Mengapa harus divaksin duluan, karena tenaga kesehatan ini adalah salah satu profesi yang berada terdepan, yang berinteraksi dengan pasien Covid-19," ujar Wiku dikutip dari tayangan di kanal YouTube Kementerian Kesehatan yang disiarkan langsung pada Kamis (4/2/2021).
Baca juga: Cakupan Vaksinasi Covid-19 untuk Nakes di Kaltim di Atas Rata-rata Nasional
"Dan itu risikonya sangat tinggi. Bahkan, bisa sekitar tiga kali lipat untuk bisa terinfeksi jika dibandingkan orang secara umum," lanjutnya.
Apabila mayoritas tenaga kesehatan di Indonesia telah menerima penyuntikan vaksin Covid-19, bisa mengurangi risiko penularan di kalangan profesi dan masyarakat.
Wiku menyebut, saat ini vaksinasi Covid-19 sudah berlangsung sekitar tiga pekan.
Dalam jangka waktu, sebanyak lebih dari 600.000 tenaga kesehatan sudah disuntik vaksin Covid-19.
Wiku mengatakan, proses vaksinasi tahap pertama kepada tenaga kesehatan harus sukses terlaksana.
Tujuannya agar tenaga kesehatan terlindungi secara optimal.
Baca juga: Rapat dengan Menkes, Wakil Ketua Komisi IX Protes Insentif Nakes Dipangkas hingga 5
"Kita harus bisa melindungi tenaga kesehatan. Sebab mereka inilah yang merawat pasien Covid-19. Dan jumlah tenaga kesehatan yang meninggal dunia cukup tinggi," tuturnya.
"Harus kita lindungi sebab inilah aset bangsa ke depan. Oleh karenanya kita harus pastikan program ini sukses untuk tenaga kesehatan. Karena itu adalah perlindungan bagi mereka dan juga perlindungan bagi masyarakat," tambah Wiku.
Diberitakan, total ada 646.026 tenaga kesehatan yang sudah divaksin hingga Rabu (3/2/2021).
Dari total data tersebut, terdapat 71.621 tenaga kesehatan yang sudah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua.
Angka tersebut bertambah sebanyak 19.622 orang selama 2-3 Februari 2021.