Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AirNav Ungkap ATC Sempat 11 Kali Panggil Sriwijaya Air SJ 182 tapi Tak Ada Respons

Kompas.com - 03/02/2021, 18:50 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama AirNav Indonesia Pramintohadi Sukarno mengungkap, air traffic controller (ATC) Bandara Soekarno Hatta sempat memanggil pilot Sriwijaya Air SJ 182 sebanyak 11 kali sebelum pesawat itu mengalami kecelakaan pada Sabtu (9/1/2021).

Pramintohadi mengatakan, upaya yang sama juga dilakukan oleh beberapa penerbangan lainnya tetapi tidak memperoleh respons dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"ATC berusaha memanggil berulang kali sampai 11 kali, kemudian juga dibantu oleh beberapa penerbangan lain antara lain Garuda untuk mencoba melakukan komunikasi dengan SJ 182 namun tidak ada respons," kata Pramintohadi dalam rapat dengan Komisi V DPR, Rabu (3/2/2021).

Dalam rapat tersebut, Pramintohadi juga mengungkap kronologi perjalanan pesawat sejak lepas landas hingga akhirnya hilang dari radar.

Baca juga: Janji Kawal Pemberian Santunan Korban Sriwijaya Air SJ 182, Menhub: Jangan Sampai Sengketa

Ia menuturkan, pesawat rute Jakarta-Pontianak itu lepas landas pada pukul 14.36 WIB dari runway 25 Bandara Soekarno-Hatta untuk bertolak ke Bandara Supadio Pontianak.

Setelah lepas landas, pesawat itu telah melewati ketinggian 1.700 kaki dan diinstruksikan untuk naik ke ketinggian 29.000 kaki mengikuti standar alur keberangkatan.

Kemudian, pada pukul 14.38 WIB, pesawat melewati ketinggian 7.900 dan meminta arah 075 derajat kepada ATC karena alasan cuaca.

"Diizinkan oleh ATC dan diinstruksikan naik ke ketinggian 11.000 kaki. dan ini memang dijawab oleh pilot clear," kata Pramintohadi.

Ia mengatakan, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diminta naik ke ketinggian 11.000 kaki karena pada ketinggian yang sama ketika itu ada pesawat Air Asia yang juga bertujuan ke Pontianak.

Pramintohadi melanjutkan, pada pukul 14.39 WIB, pesawat yang berada di ketinggian 10.600 kaki merespons baik diinstruksikan agar naik ke ketinggian 13.000 kaki.

Baca juga: KNKT: Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Pecah di Udara

"Selama proses dari jam 14.36 sampai 14.39, tidak ada laporan pesawat dalam kondisi tidak normal. Jadi ini semua berlangsung dengan nromal," ujar dia.

Namun, tiba-tiba pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terpantau berbelok ke arah kiri atau barat laut padahal seharusnya pesawat itu belok ke kanan di posisi 075 derajat.

Lalu, pada pukul 14.00 WIB, pihak ATC mengonfirmasi arah pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tetapi tidak ada respons dan diikuti dengan hilangnya Sriwijaya Air SJ 182 dari layar radar.

Setelah itu, barulan pihak ATC berusaha memanggil pilot sebanyak 11 kali tetapi tak direspons hingga akhirnya diketahui bahwa pesawat itu mengalami kecelakaan.

Pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Pesawat itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru aktif, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com