Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PBNU Said Aqil: Virus Corona Ada dan Sangat Berbahaya

Kompas.com - 30/01/2021, 21:08 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Utama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan, hingga saat ini Indonesia masih berjuang menangani pandemi Covid-19.

Ia mengingatkan bahwa virus corona benar-benar ada dan sangat berbahaya, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

"Kepada bapak, ibu, semuanya bahwa virus corona itu ada. Virus corona itu ada, sangat membahayakan terutama kepada orang yang sudah mempunyai penyakit jantung, diabetes paru-paru, usia lebih dari 50 tahun, seperti saya ini," kata Said dalam pidatonya pada acara 'Konser Amal dan Harlah NU ke-95' secara virtual, Sabtu (30/1/2021).

Baca juga: Jokowi Bangga Lihat Nahdliyin Muda, Aktif Berdayakan Ekonomi Umat

Said meminta masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak aman.

Tak hanya itu, ia meminta masyarakat ikut mensukseskan program vaksinasi Covid-19 yang sudah mulai berlangsung.

"Kalau ada vaksin nanti, ayo kita sukseskan agenda vaksin ini. Saya ngomong seperti ini tidak dibayar, enggak, tapi ingin menyelamatkan kita semua," ujarnya.

Said menambahkan, vaksin Covid-19 bertujuan menumbuhkan kekebalan imun pada tubuh sehingga terhindar dari penularan Covid-19.

"Saya ikhlas betul ngomong ini, sekali lagi wahai para kiai, para ustadz, Covid-19 itu ada, dan membahayakan," ucapnya.

Lebih lanjut, Said menutup pidatonya dengan mengucapkan selamat ulang tahun PBNU ke-95.

"Selamat ulang tahun ke-95, semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita semua lahir batin sehingga NU bermanfaat untuk bangsa Indonesia," pungkasnya.

Baca juga: UPDATE 30 Januari: Tambah 14.518 Kasus Covid-19 di Indonesia, Penambahan Tertinggi Selama Pandemi

Penambahan tertinggi

Indonesia kembali mencatat angka tertinggi penambahan harian kasus positif Covid-19 pada Sabtu ini.

Berdasarkan data pemerintah hingga Sabtu pukul 12.00 WIB, ada penambahan 14.518 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Angka tersebut merupakan penambahan paling tinggi sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Dengan demikian, hingga hari ini tercatat ada 1.066.313 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Baca juga: UPDATE 30 Januari: Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 1.066.313, Berikut Rincian Datanya

Berdasarkan catatan Kompas.com, jumlah penambahan pasien harian tertinggi sebelumnya terjadi pada 16 Januari dengan 14.224 orang.

Selain itu, dalam laporan hari ini, disampaikan ada total pasien sembuh dari Covid-19 sebanyak 862.502 orang.

Adapun kasus kematian bertambah 210 sehingga pasien Covid-19 meninggal dunia menjadi 29.728 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com