Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

582 Tenaga Kesehatan di RSD Wisma Atlet Telah Disuntik Vaksin Covid-19

Kompas.com - 25/01/2021, 21:52 WIB
Icha Rastika

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet mencatat, vaksinasi Covid-19 di rumah sakit tersebut hingga Senin (25/1/2021) atau hari kelima program itu telah dilakukan terhadap 582 tenaga kesehatan (nakes).

"Sampai saat ini, hari kelima, sudah divaksinasi 582 orang atau nakes dan mungkin hari ini bertambah sekitar 180 nakes yang akan divaksinasi," kata Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Mayjen TNI dr Tugas Ratmono dalam konferensi pers Satgas Penanganan Covid-19 di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, total tenaga kesehatan yang telah didaftarkan untuk disuntik vaksin Covid-19 di rumah sakit tersebut 2.220 orang.

Baca juga: Hunian RS Darurat Wisma Atlet Terisi 77,63 persen

 

Dari jumlah tersebut, 582 nakes di antaranya telah divaksin.

Terkait dengan pelaksanaannya, Tugas mengatakan, vaksinasi tetap dilakukan di RSD Wisma Atlet bekerja sama dengan petugas Puskesmas Kemayoran dan dibantu Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI dan tim ambulans gawat darurat yang ditempatkan di wisma itu untuk berjaga-jaga bilamana terjadi kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).

"Untuk pelayanan KIPI, sebelahnya adalah rumah sakit yang menempel di sana adalah RS Mitra Kemayoran, sehingga di situ kita koordinasi, kalau ada yang KIPI tentunya agar bisa teratasi dengan baik," ujar dia.

Baca juga: Keterisian Tinggi, Wisma Atlet Minta Kemenkes Tambah Tenaga Medis

Ia berharap, vaksinasi berjalan dengan baik sebagai bagian dari upaya untuk mencapai kekebalan komunal hingga 70-80 persen dari total penduduk.

Dalam vaksinasi di Kota Bogor, Wali Kota Bima Arya mengatakan bahwa saat ini ada 2.000 tenaga kesehatan yang divaksin dari total 9.150 orang.

Baca juga: 4 Hari Setelah Disuntik Vaksin, Kadis Kesehatan Mataram Terkonfirmasi Positif Covid-19

Namun, ia mengaku ada kendala selama proses vaksinasi tersebut, yaitu notifikasi pada pesan tertulis untuk target-target yang akan divaksinasi.

"Jadi banyak target yang sudah masuk, tetapi karena enggak dapat notifikasi kemudian belum bisa dilaksanakan," kata dia.

Ia masih terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk dapat segera mengatasi permasalahan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com