Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Vaksin Covid-19 yang Baru Sekali Disuntikkan Tak Buat Kebal 100 Persen

Kompas.com - 25/01/2021, 17:48 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro mengatakan, vaksin Covid-19 tidak akan memberikan perlindungan maksimal jika hanya disuntikkan sekali.

Oleh karenanya, masyarakat Indonesia yang jadi penerima vaksin akan divaksinasi sebanyak dua kali.

"Mengingatkan bahwa vaksin apabila baru satu kali disuntikkan dosisnya tidak bisa membuat kebal 100 persen dari Covid-19," kata Reisa melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (25/1/2021).

Baca juga: Saat Menkes Budi Lebih Percaya Data KPU ketimbang Kemenkes

Mengutip penjelasan Ketua Pokja Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, kata Reisa, vaksin Covid-19 butuh waktu untuk memunculkan kekebalan dalam tubuh seseorang.

Hal ini menjadi alasan munculnya sejumlah kasus individu terpapar Covid-19 setelah menerima suntikan vaksin pertama.

Baca juga: 426 Juta Dosis Vaksin Sudah Dipesan, Jokowi Perintahkan Vaksinasi Covid-19 Selesai Sebelum 2021

Untuk itu, Reisa meminta agar seluruh masyarakat menyukseskan program vaksinasi nasional dari awal hingga tuntas.

"Termasuk putuskan hoaks, berita yang tidak benar di tangan kita, apalagi tentang vaksin banyak sekali hoaksnya," ujarnya.

Reisa pun mengingatkan agar disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus tetap ditegakkan.

Baca juga: Ramai Hoaks Soal Vaksin, Pemerintah Minta Masyarakat Cari Sumber Resmi

Masyarakat diminta untuk tetap memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Ia juga menyarankan publik mengurangi mobilitas dan tetap produktif di rumah, terutama di daerah-daerah yang tengah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali.

Reisa mengingatkan bahwa kasus aktif Covid-19 terus meningkat beberapa waktu terakhir. Oleh karenanya, seluruh pihak diminta untuk bekerja sama dalam mengakhiri pandemi.

"Lakukan semuanya, disiplin 3M protokol kesehatan harus ketat, tetaplah di rumah, dan anti hoaks, juga gotong royong kita melawan pandemi," kata dia.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dimulai!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com