JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigjen Rasman MS mengatakan, tim akan berfokus mencari keberadaan Cockpit Voice Recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ 182 pada Rabu (20/1/2021).
Adapun pada hari ke-12 pencarian ini, tim akan berfokus mencari perekam suara kokpit atau CVR ke bawah air.
"Fokus pencarian kita lebih kepada bawah air, kita bagi dalam empat sektor. Setiap sektor atau zona itu kita tentukan kurang lebih sekitar 15-30 meter," kata Rasman dalam konferensi pers di JICT Tanjung Priok, seperti dikutip Antara, Rabu.
Baca juga: Sepekan Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182: CVR Masih Dicari hingga 17 Korban Teridentifikasi
Ia juga mengatakan bahwa daerah pencarian semakin dipersempit ke daerah tersebut.
Menurutnya, daerah pencarian yang dipersempit karena diperkirakan di situlah titik pecahan atau jatuhnya pesawat rute Jakarta-Pontianak itu.
Ia meyakini hal tersebut karena hingga kini masih ditemukan korban dan serpihan pesawat pada empat sektor bawah air.
"Harapan kita CVR juga ada di sekitar situ," tambah Rasman.
Ia menambahkan, dalam pencarian hari ke-12 juga diterjunkan tim sebanyak 300 penyelam. Rasman berharap, cuaca mendukung agar pencarian korban maupun CVR dapat ditemukan hari ini.
Baca juga: Baterai dan Casing CVR Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan
Sebelumnya, tim SAR gabungan juga telah menemukan perekam data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR) pada Selasa (12/1/2021).
Alat yang merupakan salah satu bagian kotak hitam Sriwijaya Air SJ 182 itu kemudian diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Namun, hingga kini bagian lain dari kotak hitam yaitu CVR belum juga ditemukan.
Berdasarkan laporan Basarnas, memasuki pencarian hari ke-12 telah ditemukan 324 kantong bagian tubuh korban, 63 kantong serpihan kecil pesawat dan 55 potongan bagian besar pesawat.
Baca juga: Penyelam Dilengkapi USBL Transponder Cari CVR Kotak Hitam Sriwijaya Air, Ini Fungsinya
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021.
Awalnya, pesawat itu hilang kontak dengan Air Traffic Controller (ATC) saat terbang di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.