Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Jumlah Zona Merah Covid-19 Mencapai 108 Kabupaten/Kota

Kompas.com - 19/01/2021, 20:11 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkap, daerah zona merah atau berisiko tinggi Covid-19 meningkat tajam pada pekan ini.

Bahkan, untuk pertama kalinya, daerah zona merah mencapai jumlah yang sama dengan awal perhitungan peta zonasi risiko pada 31 Mei 2020.

"Jumlah zona merah mencapai lebih dari 100, yaitu 108 kabupaten/kota," kata Wiku, dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (19/1/2021).

"Hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki risiko penularan Covid-19 yang sangat tinggi," tuturnya.

Baca juga: Satgas: Naik 27,5 Persen, Kasus Covid-19 Mingguan Alami Peningkatan Tertinggi

 

Wiku mengatakan, pada pekan lalu, daerah dengan zona merah Covid-19 juga mengalami peningkatan. Namun, jumlahnya baru mencapai 70 kabupaten/kota.

Sementara pada pekan ini banyak daerah yang berpindah dari zona oranye ke zona merah. Jumlahnya mencapai 52 kabupaten/kota.

Bahkan, menurut Wiku, ada 15 kabupaten/kota yang sebelumnya tidak pernah masuk zona merah kini berpindah ke zona risiko tinggi Covid-19. 

Lima belas daerah itu ialah Madiun, Magetan, Ponorogo, dan Trenggalek di Jawa Timur.

Kemudian Lampung Barat, Lampung Utara, dan Pringsewu di Lampung. Lalu Bima dan Dompu di Nusa Tenggara Barat.

Selanjutnya, Manggarai Barat di Nusa Tengggara Timur. Serta Morowali Utara, Poso, Sigi, Tojo Una-Una, dan Toli-Toli di Sulawesi Tengah.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Tajam, Satgas: Data Terlambat Masuk

 

Berbeda dengan daerah zona merah, jumlah daerah yang masuk zona oranye atau berisiko sedang Covid-19 pada pekan ini turun menjadi 437 kabupaten/kota.

Penurunan juga terjadi pada daerah zona kuning atau risiko rendah Covid-19, yakni 45 kabupaten/kota.

"Penurunan pada zona oranye-kuning ini tidak sepadan dengan peningkatan pada zona merah yang sangat drastis. Hal ini berarti perkembangan Covid-19 di indonesia terus mengalami perkembangan ke arah yang tidak diharapkan," ujar Wiku.

Wiku meminta agar peningkatan jumlah daerah zona merah Covid-19 menjadi perhatian bersama.

Ia yakin bahwa tak ada pihak yang ingin melihat zona merah mendominasi peta zonasi risiko Covid-19 di Indonesia.

"Jangan salah fokus. Upaya yang harus kita lakukan bersama adalah menurunkan angka di zona oranye untuk pindah ke zona kuning, bahkan hijau. Bukan untuk pindah ke zona merah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com