JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Sulawesi Barat Brigadir Jenderal TNI Firman Dahlan mengatakan, TNI telah menyiapkan satu kapal rumah sakit yaitu KRI Suharso untuk membantu para korban gempa Sulawesi Barat yang tidak tertampung rumah sakit.
"Dari TNI sudah menyiapkan satu kapal rumah sakit yaitu KRI Suharso. Sehingga bisa mengatasi kesulitan masyarakat yang terdampak bencana yang tidak tertampung rumah sakit," kata Firman dalam konferensi pers daring di channel Youtube BNPB, Selasa (19/1/2021).
Korban gempa yang tidak tertampung rumah sakit akan dipindahkan ke KRI Suharso secara bertahap.
Baca juga: TNI AL Terjunkan Kapal Rumah Sakit Bantu Korban Gempa Mamuju
Hanya saja, tidak semua korban tersebut akan tertampung di KRI Suharso.
Firman mengatakan, akan tersedia rumah sakit lapangan dalam tiga hari ke depan.
"Ini adalah bantuan dan upaya kepada masyarakat Mamuju sehingga akan dibangun dalam jangka waktu minimal 1 bulan sampai dengan upaya-upaya penyembuhan pasien-pasien dari dampak bencana," jelasnya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa dalam rangka menampung para pengungsi, Satgas telah menyiapkan beberapa klaster penampungan.
Tak hanya itu, Satgas juga menyiapkan kebutuhan dasar masyarakat seperti air minum, air bersih, komunikasi dan penerangan.
Baca juga: Kisah Korban Gempa Majene Terbaring Sakit di Tenda Tanpa Obat
Adapun bantuan logistik dari beberapa pihak juga diteruskan oleh Satgas kepada masyarakat yang terdampak gempa.
Firman menambahkan, pihaknya hingga kini masih melakukan pencarian terhadap tiga korban yang diduga tertimbun bangunan di Majene.
"Informasi yang kami terima bahwa masih ada tiga korban yang belum kita temukan. Informasi tersebut dari masyarakat yang tidak bisa dijangkau oleh transportasi," kata dia.
Menurutnya, hal ini juga sebagai salah satu tugas prioritas dari Satgas untuk menangani bencana gempa Sulbar.
Baca juga: [HOAKS] Jalan di Sendana Putus Akibat Gempa Majene
Ia menuturkan, Satgas sudah melakukan tugas prioritas sejak terjadinya bencana gempa bumi bermagnitudo 6,2 skala richter itu.
Tugas prioritas itu di antaranya mencari para korban yang tertimbun bangunan roboh. Hingga kini, tim SAR masih berupaya mencari korban-korban yang tertimbun bangunan.
Sementara itu, data terakhir menyebut hingga Selasa 19 Januari pukul 09.30 Wita, tercatat sebanyak 88 orang meninggal dunia akibat gempa bumi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.
Hal tersebut diungkapkan Humas Basarnas Makassar Hamsidar dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Selasa (19/1/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.