Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Senin Sore, BMKG Catat 31 Kali Gempa Terjadi di Sulawesi Barat

Kompas.com - 18/01/2021, 17:47 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan, gempa bumi di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat telah terjadi sebanyak 31 kali sejak gempa pertama pada Jumat (15/1/2021) hingga Senin (18/1/2021) sore.

"Kami sampaikan bahwa sampai sore hari ini telah tercatat 31 kali gempa bumi termasuk ini gempa magnitudo 5,9 dan 6,2," kata Rahmat dalam konferensi pers yang disiarkan melalui Youtube BNPB, Senin (18/1/2021).

Lanjutnya, gempa terakhir terjadi di Kabupaten Mamuju tercatat bermagnitudo 4,2 sekitar Senin siang.

Di samping itu, ia juga menyampaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa BMKG telah memasang perangkat informasi diseminasi di posko bencana.

Baca juga: Kemensos Pastikan Kelompok Rentan Korban Gempa Sulbar Ditempatkan Terpisah

"Sehingga rekan-rekan dari yang ada di posko akan mendapatkan informasi sesegera mungkin. Kurang lebih dalam waktu 2-3 menit setelah kejadian gempa bumi, informasi tersebut bisa diterima di sini," ujarnya.

Menurut dia, adanya perangkat tersebut diharapkan dapat memberikan informasi benar soal gempa bumi di Mamuju.

Sehingga, kata dia, tidak ada informasi yang simpang siur dan meresahkan masyarakat terkait gempa bumi.

"Misalnya ada gempa, kemudian tidak berpotensi tsunami. Sehingga itu juga menjadi acuan, mampu digunakan untuk menenangkan masyarakat agar tidak panik," terangnya.

Baca juga: Lagi, Gempa Bumi Ke-39 Kali Guncang Majene dan Mamuju

Rahmat menyampaikan, pihaknya akan terus memantau situasi di Sulawesi Barat khususnya Kabupaten Mamuju dan Majene terkait gempa susulan.

Ia menambahkan, tren gempa susulan juga sudah mulai berkurang di Sulawesi Barat. Kondisi ini, kata dia, berbeda dengan kondisi gempa bumi di Palu, 2018.

"Waktu sangat berbeda, karena percepatan gerakan sesarnya di Palu dan Mamuju ini sangat berbeda. Tingkat aktivitasnya juga berbeda," katanya.

Pergerakan sesar di Palu, jelas Rahmat, sekitar 35 mm per tahun. Sementara di Mamuju dan Majene 10-15 mm.

Ia menilai, adanya perbedaan yang jauh antara gempa di Palu dan Mamuju-Majene berdampak pula kepada gempa-gempa susulan di kedua daerah tersebut.

Baca juga: Jeritan Pengungsi Majene: Bantuan Hanya di Tenda Besar, Air Bersih dan Susu Bayi Kurang

"Kalau di Palu, catatan kami sampai ribuan kali gempa-gempa susulan. Bayangkan saja dalam satu hari bisa diguncang ratusan kali gempa, dan ratusan kali itu sekian puluh kali itu dirasakan. Nah, sampai hari ini hanya sekitar 31 di antaranya sebagian besar tidak dirasakan," jelas dia.

Kendati demikian, Rahmat juga menekankan bahwa tren gempa yang menurun bukan berarti gempa susulan akan berakhir.

Hal ini karena data yang diperoleh masih minim. Sehingga, pihaknya hingga kini belum mampu menyimpulkan kapan gempa susulan di Sulawesi Barat akan berakhir.

Sebelumnya, diketahui gempa di Majene terjadi pada Jumat (15/1/2021) bermagnitudo 6,2 dan meluluhlantakkan bangunan-bangunan di wilayah tersebut.

Gempa juga berdampak ke Mamuju dan terasa hingga ke Makassar dan Palu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com