Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI Terima 7.000 Donor Plasma Konvalesen Sejak Mei 2020

Kompas.com - 18/01/2021, 16:12 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) menerima 7.000 donor plasma konvalesen sejak Mei 2020 guna membantu menghentikan penyebaran Covid-19 di Tanah Air.

Dari total jumlah plasma yang tersedia, rata-rata PMI menerima 40 plasma setiap harinya.

"Kurang lebih 40 per hari," ujar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla dalam acara "Pencanangan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen", Senin (18/1/2021).

Baca juga: Wapres Imbau Seluruh Pihak Dukung Pelaksanaan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen bagi Pasien Covid-19

Kendati demikian, jumlah penyumbang plasma tersebut dinilai masih jauh dari pemenuhan kebutuhan setiap harinya.

Sebab, daerah rata-rata membutuhkan sekitar 200 plasma setiap harinya.

Dari total jumlah permintaan itu, PMI sejauh ini baru mampu menyanggupi sekitar 40 sampai 50 plasma yang didistrubusikan ke semua wilayah.

Di samping itu, untuk memenuhi permintaan daerah, Kalla memerinci paling tidak memerlukan sekitar lima kali lipat dari jumlah donasi plasma setiap harinya.

"Karena itulah dibutuhkan suatu pendonor lima kali lipat baru bisa kita memenuhi kebutuhan masyarakat dan akan mengurangi tingkat kematian," kata Kalla.

Baca juga: Wapres Harap Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen Gugah Penyintas Covid-19 untuk Donasi

Adapun donasi plasma konvalesen ini dilakukan para penyintas atau penderita Covid-19 yang kini sudah sembuh.

Menurut Kalla, tidak semua pasien yang sudah dinyatakan sembuh serta-merta bisa menyumbangkan plasmanya.

"Tidak semua karena kalau perempuan yang sudah hamil tentu tidak bisa, juga umur tentu," kata dia. 

"Tapi, katakanlah 20 persen saja penyintas yang memberikan donasinya, semua kebutuhan dapat dipenuhi dan insya Allah kematian akan berkurang dengan jalan Allah," ucap dia.

Baca juga: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Jadi Donor Plasma Konvalesen

Dalam pencanangan gerakan donasi plasma ini, salah satu pejabat yang sudah mendonasikan plasmanya adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Adapun donasi plasma konvalesen ini dicanangkan untuk membantu penanganan pasien Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com