Dari total jumlah plasma yang tersedia, rata-rata PMI menerima 40 plasma setiap harinya.
"Kurang lebih 40 per hari," ujar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla dalam acara "Pencanangan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen", Senin (18/1/2021).
Kendati demikian, jumlah penyumbang plasma tersebut dinilai masih jauh dari pemenuhan kebutuhan setiap harinya.
Sebab, daerah rata-rata membutuhkan sekitar 200 plasma setiap harinya.
Dari total jumlah permintaan itu, PMI sejauh ini baru mampu menyanggupi sekitar 40 sampai 50 plasma yang didistrubusikan ke semua wilayah.
Di samping itu, untuk memenuhi permintaan daerah, Kalla memerinci paling tidak memerlukan sekitar lima kali lipat dari jumlah donasi plasma setiap harinya.
"Karena itulah dibutuhkan suatu pendonor lima kali lipat baru bisa kita memenuhi kebutuhan masyarakat dan akan mengurangi tingkat kematian," kata Kalla.
Adapun donasi plasma konvalesen ini dilakukan para penyintas atau penderita Covid-19 yang kini sudah sembuh.
Menurut Kalla, tidak semua pasien yang sudah dinyatakan sembuh serta-merta bisa menyumbangkan plasmanya.
"Tidak semua karena kalau perempuan yang sudah hamil tentu tidak bisa, juga umur tentu," kata dia.
"Tapi, katakanlah 20 persen saja penyintas yang memberikan donasinya, semua kebutuhan dapat dipenuhi dan insya Allah kematian akan berkurang dengan jalan Allah," ucap dia.
Dalam pencanangan gerakan donasi plasma ini, salah satu pejabat yang sudah mendonasikan plasmanya adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Adapun donasi plasma konvalesen ini dicanangkan untuk membantu penanganan pasien Covid-19.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/18/16125111/pmi-terima-7000-donor-plasma-konvalesen-sejak-mei-2020