Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Longsor Sumedang, Menko PMK Minta Permukiman Tak Dibangun di Daerah Rawan

Kompas.com - 15/01/2021, 13:52 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat membangun permukiman.

Utamanya tempat yang dipilih untuk membangun rumah merupakan perbukitan yang bisa menyebabkan longsor jika musim hujan tiba.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat berkunjung ke lokasi longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Sabtu (9/1/2021) lalu.

Baca juga: Menko PMK Sebut Longsor Sumedang di Luar Perkiraan, Korban Tewas Jadi 24 Orang

"Masyarakat harus lebih memperhatikan keamanan dalam membangun permukiman, mengingat daerah yang terkena longsor itu berada di atas perbukitan yang rawan," kata Muhadjir dikutip dari siaran pers, Jumat (14/1/2021).

Terlebih, kata dia, berdasarkan laporan dari Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan, kata dia, permukiman yang saat ini terkena longsor tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB).

Pemerintah Kabupaten Sumedang, kata dia, tidak memberikan izin bangunan di area rawan bencana dengan kemiringan di atas 30 derajat.

Oleh karena itu, Muhadjir pun meminta kepada pemerintah kabupaten untuk melakukan identifikasi dan pemetaan wilayah-wilayah mana saja yang memiliki potensi bencana longsor.

Selain itu pemerintah juga tidak membiarkan wilayah rawan longsor itu didirikan bangunan oleh warga.

"Lahan ini akan dibebaskan dan akan dijadikan lahan hijau dan kemungkinan akan ditanami tamaman keras dan tanaman perdu yang dapat membendung terjadinya tanah longsor," ucap dia.

Adapun longsor di lokasi tersebut terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan tebing setinggi 20 meter dan panjang 40 meter.

Baca juga: Menko PMK: Korban Longsor Sumedang Dapat Bantuan Rp 500.000 Setiap Bulan

Bencana longsor itu menyebabkan permukiman warga rata dengan tanah yang berdampak pada kurang lebih 600 penduduk.

Setidaknya, jumlah korban jiwa yang ditemukan berdasarkan data Kamis (14/1/2021) ada sebanyak 22 orang dan 18 orang masih dalam pencarian.

Lebih dari 200 kepala keluarga (KK) di sekitar lokasi longsor juga telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com