Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Tanya Jokowi soal Ini Sebelum Suntikkan Vaksin Covid-19

Kompas.com - 13/01/2021, 10:06 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di Indonesia yang divaksin Covid-19.

Vaksinasi dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/1/2021) pagi oleh tim dokter kepresidenan.

Mulanya, tim dokter mengecek suhu tubuh Jokowi. Dokter tersebut kemudian menyatakan bahwa suhu tubuh Presiden 36,3 derajat celcius.

Dokter lantas mengecek tekanan darah Jokowi dan didapati angka 130/60. Artinya, Jokowi dalam keadaan sehat.

Baca juga: Sebelum Disuntik Vaksin Covid-19, Jokowi Diperiksa Suhu dan Tekanan Darah


Dokter lantas memberikan sejumlah pertanyaan ke Jokowi.

"Bapak Presiden apakah pernah terkonfirmasi menderita Covid-19?," tanya dokter tersebut.

"Tidak," jawab Jokowi.

"Pernah mengalami gejala batuk pilek demam?," tanya dokter lagi.

"Enggak. Ya batuk kecil hanya uhuk, udah," kata Jokowi.

Dokter kemudian menanyakan apakah anggota keluarga Jokowi di rumah ada yang mengalami batuk.

Baca juga: Jokowi Divaksin di Lengan Kiri, Proses Penyuntikan Hanya Beberapa Menit

Dokter juga menanyakan apakah Jokowi menderita penyakit tertentu seperti ginjal, gula, atau diabetes.

Seluruh pertanyaan itu dijawab dengan "tidak" oleh Presiden.

"Kalau dari hasil penapisan seperti itu kelihatannya tidak ada masalah untuk dilakukan tindakan vaksinasi. Mudah-mudahan nanti tindakannya berjalan dengan baik," kata dokter.

"Iya, amin, terima kasih dokter," kata Jokowi.

Selesai menjawab pertanyaan, vaksin Sinovac kemudian disuntikkan ke lengan kiri Jokowi oleh tim dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com