Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laju Penularan Covid-19 dan Rencana Vaksinasi Pekan Ini

Kompas.com - 11/01/2021, 07:41 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan virus corona masih terus terjadi di Indonesia.

Hingga Minggu (10/1/2021), laju penambahan kasus Covid-19 belum dapat dikendalikan. Padahal, pandemi telah berlangsung selama 10 bulan lamanya.

Berdasar data terbaru Satuan Tugas Penanganan Covid-19, terjadi penambahan 9.640 kasus Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam, terhitung sejak Sabtu (9/1/2021) pukul 12.00 WIB hingga Minggu (10/1/2021) pukul 12.00 WIB.

Baca juga: Budi Darmawan, Dokter yang Gigih Cari Donor Plasma Darah untuk Pasien Itu Gugur karena Covid-19...

Dengan penambahan itu, total kasus positif Covid-19 menjadi 828.026 orang, terhitung sejak pengumuman pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Kasus baru Covid-19 ini tersebar di 34 provinsi. Tercatat, ada lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.

Lima provinsi itu yakni DKI Jakarta (2.711 kasus baru), Jawa Barat (1.468 kasus baru), Jawa Tengah (1.045 kasus baru), Jawa Timur (1.004 kasus baru), dan Sulawesi Selatan (585 kasus baru).

1. Pasien sembuh dan meninggal

Dari total kasus tersebut, pemerintah mencatat, total sebanyak 681.024 pasien telah dinyatakan sembuh sejak awal pandemi.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 7.513, Pasien Sembuh Covid-19 Kini 681.024 Orang

Pasien sembuh bertambah 7.513 orang jika dibandingkan dengan data pada Sabtu (9/1/2021).

Mereka dinyatakan sembuh berdasarkan pemeriksaan laboratorium dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

Namun demikian, masih ada kabar duka dengan bertambahnya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Dalam 24 jam terakhir, terdapat 182 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.

Dengan begitu, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini mencapai 24.129 orang.

Adapun, berdasarkan data tersebut, kini ada 122.873 kasus aktif Covid-19 di Indonesia.

Kasus aktif adalah pasien Covid-19 yang masih terkonfirmasi positif dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Baca juga: UPDATE 10 Januari: Kasus Aktif Covid-19 Kini Ada 122.873

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com