Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Pastikan Layanan Kesehatan Tetap Prima Tangani Pasien Covid-19

Kompas.com - 30/12/2020, 09:06 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani meminta pemerintah agar terus meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas layanan kesehatanan untuk penanganan Covid-19.

Dengan makin banyaknya pasien Covid-19, layanan kesehatan harus prima dan siap sedia.

"Semakin banyak pasien terutama yang bergejala, maka membutuhkan layanan kesehatan yang prima dan siap sedia," kata Netty saat dihubungi, Rabu (30/12/2020).

Baca juga: Cegah Lonjakan Covid-19, Menkes Imbau Masyarakat Kurangi Mobilitas 5-10 Hari Usai Liburan

Ia mengingatkan bahwa penanganan pandemi Covid-19 ini harus menjadikan kesehatan sebagai basis strategi.

Pengetesan, pelacakan, dan pengobatan menjadi kunci pencegahan dan penanggulangan wabah.

"Hal paling urgen adalah meningkatkan rasio 3T (testing, tracing, treatment) sebagai upaya preventif dan kuratif pandemi," ujar Netty.

Sementara itu, selain kondisi fasilitas layanan kesehatan yang makin kepayahan menangani pasien Covid-19, biaya tes mandiri juga terbilang mahal.

Baca juga: Per 27 Desember, Keterisian Tempat Isolasi dan ICU Pasien Covid-19 di Atas 55 Persen

Menurut Netty, tidak semua kalangan masyarakat bisa mengakses tes Covid-19 untuk memeriksakan diri.

"Biaya pemeriksaan yang terbilang mahal untuk masyarakat di tengah dampak ekonomi," kata dia.

Netty pun meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin segera mengembalikan kesehatan sebagai sektor utama (leading sector) penanganan Covid-19.

Saat ini, jumlah kasus positif Covid-19 terus bertambah, diiringi kasus kematian yang juga masih bertambah tiap harinya. Sementara, kata Netty, vaksin Covid-19 masih dalam pengembangan dan disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan rendah.

"Jangan sampai gelombang pertama pandemi belum selesai, sudah disusul gelombang kedua," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com