Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habiburokhman Ingatkan FPI Waspada agar Tak Ditunggangi Pihak Asing

Kompas.com - 27/12/2020, 11:49 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman mengingatkan Front Pembela Islam (FPI) supaya waspada terhadap pihak asing yang ingin memanfaatkan kasus tewasnya enam laskar FPI. 

"Saya pikir teman-teman FPI mesti waspada jangan sampai persoalan ini ditunggangi pihak luar, dalam hal ini mungkin saja pemerintahan lain yang akan mengambil keuntungan," ujar Habiburokhman dalam webinar, Minggu (27/12/2020)

Habiburokhman menilai, pendekatan pihak asing menandakan adanya tujuan mengeruk keuntungan dari polemik yang tengah dihadapi FPI.

Baca juga: Dalami Kematian 6 Laskar FPI, Komnas HAM Gali Keterangan Personel Polda Metro

Sebaliknya, kehadiran mereka justru tidak mempunyai keuntungan sama sekali untuk FPI.

Ia yakin bahwa pihak asing tidak mempunyai niat baik terhadap permasalahan yang sedang menimpa FPI.

"Yang paling mungkin justru ada tendensi bagaimana memanfaatkan situasi untuk keuntungan mereka, bukan keuntungan FPI, bukan keuntungan keluarga. Kita sudah hatam soal-soal begini. Baik di Indonesia maupun di kasus lain," kata Habiburokhman.

Terkait campur tangan pihak asing ini, Habiburokhman mencontohkan bagaimana keterlibat pihak luar dalam memanfaatkan dinamika 1998.

Saat itu, banyak di antara kelompok aktivis yang mendapat undangan ke sejumlah kedutaan, di antaranya Amerika Serikat.

Akan tetapi, pendekatan pihak asing saat itu pada akhirnya hanya berupaya mengambil keuntungan di atas konflik yang membara.

"Teman-teman waktu itu kayak bangga diundang ke Kedutaan Amerika, diundang ke kedutaan ini dan sebagainya," kata dia.

"Yang ada adalah mengambil keuntungan di atas konflik yang terjadi," ucap dia.

Baca juga: Komnas HAM Bakal Periksa Laskar FPI yang Bentrok dengan Polisi

Habiburokhman juga mengingatkan FPI supaya tidak mudah menyambut pihak luar.

Ia yakin kasus tewasnya enam laskar FPI bisa diselesaikan oleh orang Indonesia sendiri, tanpa ada keterlibatan pihak luar.

"Jangan libatkan pihak lain di luar kita. Akan lebih runyam, akan lebih kacau. Pada akhirnya kita sendiri yang akan rugi," kata dia.

Pada Minggu (20/12/2020), Kementerian Luar Negeri memanggil Kepala Perwakilan Kedutaan Jerman di Jakarta untuk dimintai klarifikasi sekaligus menyampaikan protes atas aktivitas salah satu stafnya yang mendatangi markas FPI di Petamburan, Jakarta.

Pihak Perwakilan Kedutaan Jerman pun melayangkan permintaan maafnya atas kehadiran salah seorang stafnya di Petamburan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com