Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Risma Mesti Perbaiki Citra Kemensos

Kompas.com - 23/12/2020, 10:16 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan kepercayaan publik terhadap Kementerian Sosial saat ini sudah runtuh setelah Mensos Juliari Batubara ditahan KPK atas kasus dugaan korupsi bantuan sosial Covid-19.

Karena itu, Hendri mengatakan, Tri Rismaharani yang ditunjuk menggantikan Juliari mesti mampu memperbaiki citra Kemensos.

"Mudah-mudahan saja kehadiran Risma bisa memperbaiki citra Kemensos dan proses distribusi bansos itu sendiri," kata Hendri saat dihubungi, Rabu (23/12/2020).

Baca juga: Perjalanan Karier Risma, dari PNS Idola Masyarakat Surabaya, Wali Kota, Kini Menteri Sosial

Menurutnya, penunjukan Risma sebagai Mensos sekaligus memperlihatkan sikap PDI Perjuangan yang berkukuh menginginkan kadernya duduk di kursi tersebut.

"Tampaknya wujud kukuhnya PDI-P untuk tidak melepaskan kursi Mensos, sehingga Risma mendapatkan tugas di situ," ucap Hendri.

Selain itu, jatah kursi menteri untuk Partai Gerindra juga tak berkurang. Meski Presiden Joko Widodo menunjuk Wahyu Sakti Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo, tetapi Gerindra mendapatkan kursi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Sandiaga Uno ditunjuk sebagai Menparekraf menggantikan Wishnutama. Karena itu, Hendri menilai komposisi menteri hasil perombakan kabinet sebetulnya tidak banyak berubah.

"Ini kan sebetulnya tidak mengubah komposisi parpol juga. PKB hilang satu, masuk satu juga. Gerindra hilang satu digantikan Sandiaga," ujarnya.

Sementara itu, pngamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan perombakan atau reshuffle kabinet yang diumumkan Jokowi pada Selasa (22/12/2020) merupakan solusi yang tetap menguntungkan bagi Partai Gerindra dan PDI-P.

Sebab, kedua partai tersebut tetap mendapatkan jatah kursi menteri meski kader sebelumnya, yaitu Juliari dan Edhy, terjerat kasus dugaan korupsi.

"Ini reshuffle win-win solution. PDI-P dan Gerindra aman dan tak ada pengurangan jatah menteri," kata Adi.

Menurut Adi, Risma dan Sandi merupakan sosok andalan kedua partai. Ia berpendapat, Risma dan Sandiaga sengaja ditunjuk untuk menutupi "noda hitam" yang ditinggalkan Juliari dan Edhy.

Baca juga: Jadi Mensos, Risma Janji Benahi Data Bansos dan Berdayakan Fakir Miskin

"Kedua sosok ini (Risma dan Sandi) jagoan andalan kedua partai," ucapnya.

Lebih dari itu, Adi menilai masuknya Sandi di Kabinet Indonesia Maju melengkapi rekonsiliasi politik antara pendukung Jokowi dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo sendiri saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

"Masuknya Sandi melengkapi rekonsiliasi politik sesungguhnya 'cebong-kampret'. Ini reshuffle yang mantap rekonsiliatif," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com