JAKARTA, KOMPAS.com - Inisiator dari platform LaporCovid Irma Hidayana mengatakan, data terkait Covid-19 yang dimilikinya jauh berbeda dengan yang dimiliki pemerintah.
Khususnya di data kasus pasien meninggal, perbedaan itu bisa mencapai empat kali lipat.
Irma mengatakan, data pasien meninggal yang dihimpun LaporCovid tidak hanya berisikan pasien positif Covid-19, tetapi juga pasien yang termasuk dalam golongan suspek dan probable.
"Itu pun juga belum lengkap seluruh 514 kabupaten/kota ya relawan data itu memindahkan data dari situs kabupaten dan situs kota," kata Irma kepada Kompas.com, Senin (21/12/2020).
"Kalau pemerintah kan selama ini tidak pernah mempublikasikan atau tidak pernah mengumumkan kematian probable atau suspek atau PDP. Selalu kematian yang terkonfirmasi secara PCR," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Disarankan Perbaiki Sistem Integrasi Data Covid-19
Menurut Irma, ada dua kemungkinan penyebab adanya perbedaan data antara milik LaporCovid dan pemerintah.
Perbedaan pertama adanya masalah dalam melakukan integrasi data Covid-19 dan yang kedua adanya data yang sengaja dikendalikan pemerintah dan tidak dibuka ke khalayak luas.
"Ini udah bulan sembilan masa integrasi data masa enggak selesai-selesai masalah itu kendala teknis? Harusnya banyak ahli ya yang bisa menyelesaikan itu," ungkapnya.
Ia juga menegaskan, sumber data milik LaporCovid sama-sama dengan yang digunakan oleh pemerintah.
Baca juga: Gugat Pilkada, Inisiator LaporCovid-19: Pemerintah Abaikan Hak Kesehatan Masyarakat
Irma pun mengimbau pemerintah lebih bersifat transparan terkait semua data yang berkaitan dengan Covid-19.
"Kita menggunakan definisi pencatatan kematian yang direkomendasikan oleh WHO dimana mengakomondasi kematian mereka yanh bergejala klinis atau mirip Covid-19," ucap dia.
Adapun data jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia milik pemerintah hingga (20/12/2020) pukul 12.00 WIB mencatat ada 19.880 orang.
Sementara data milik LaporCovid mencatat ada 49.639 orang yang meninggal dunia seluruh Indonesia.
Saat pendataan hanya minus data beberapa kabupaten/kota yang tidak aktif. Angka ini tidak hanya berasal dari pasien meninggal yang terkonfirmasi positif, tetapi juga suspek dan orang yang meninggal diduga akibat Covid-19 (probabilitas).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.