JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Amien Rais siap menjadi penjamin untuk penangguhan penahanan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Awalnya, Amien Rais menyambangi Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (17/12/2020). Ia sedianya ingin bertemu dengan Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis menyangkut kasus Rizieq Shihab.
"Tapi, beliau (Kapolri) ada di luar kantor. Kami pokoknya ingin ketemu siapa pun wakilnya, kemudian dibawa ke Divisi Humas, Kepala Divisi Humas pun tadi sedang pergi. Jadi tadi kami diterima di stafnya," ucap Amien dikutip dari Tribunnews.com, Kamis.
Baca juga: Begini Kesaksian Laskar FPI yang Ada dalam Rombongan Rizieq Shihab Saat Bentrok dengan Polisi
Dalam rilis yang dibagikan, Amien Rais mengaku prihatin atas situasi bangsa pasca-kepulangan Rizieq ke Tanah Air.
"HRS semestinya dilibatkan pemerintah membangun stabilitas nasional guna mewujudkan cita-cita bangsa dan negara. Sangat disayangkan yang terjadi adalah sebaliknya, timbul kegaduhan secara meluas dan berkepanjangan," ucapnya.
Menurut pandangannya, kegaduhan yang ada dikarenakan pemerintah terkejut melihat jutaan simpatisan Rizieq yang ikut menyambut.
Amien meyakini, kehidupan sosial politik akan lebih baik apabila pemerintah mau membuka diri dan berdialog.
Baca juga: Laskar FPI di Rombongan Rizieq Shihab Bantah Ada Baku Tembak di Tol Jakarta-Cikampek
Ia kemudian menyinggung peristiwa penembakan terhadap enam anggota laskar FPI yang dinilai semakin memperparah stabilitas nasional.
Diketahui, keenam anggota laskar FPI tewas ditembak polisi di Tol Jakarta-Cikampek Km 50 pada Senin (7/12/2020) dini hari.
Menurut polisi, mereka ditembak karena diduga menyerang aparat kepolisian.
Bahkan, Amien menilai telah terjadi kejahatan HAM berat dan tindak pidana terorisme dalam peristiwa itu.
"Terdapat petunjuk adanya penculikan dan penganiayaan," ucapnya.
Baca juga: Mahfud Tegaskan Tak Ada Pelanggaran dalam Penjemputan Rizieq Shihab di Bandara