Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Kemenangan Gibran dan Bobby yang Semakin Nyata Berdasarkan Hasil Quick Count

Kompas.com - 10/12/2020, 08:04 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peluang menang putra dan menantu Presiden Joko Widodo yang berlaga pada Pilkada 2020 semakin terlihat. 

Hasil hitung cepat dua lembaga survei yakni Charta Politica dan Voxpol Center menunjukkan, perolehan suara putra sulung Jokowi yang juga calon wali kota Solo nomor urut 01, Gibran Rakabuming Raka, mencapai 80 persen lebih.

Berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei Charta Politica dengan sampel suara yang masuk 100 persen, Gibran yang berpasangan dengan Teguh Prakosa pada Pilkada mendapat 87,15 persen suara.

Baca juga: Gibran dan Bobby Unggul Sementara, Hasto: Bukti Kedaulatan Rakyat Melihat Calon Pemimpin

Adapun pasangan calon nomor urut 2 Bagyo Wahyono-Suparjo Fransiskus Xaverius memperoleh 12,85 persen suara.

Sementara itu, berdasar hasil hitung cepat lembaga survei Voxpol Center dengan sampel suara yang masuk sebesar 100 persen, Gibran-Teguh mendapat 86,65 persen suara.

Adapun pasangan calon nomor urut 2 Bagyo Wahyono-Suparjo Fransiskus Xaverius memperoleh 13,34 persen suara.

Pasangan Gibran-Teguh didukung PDI-P, PAN, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Solidaritas Indonesia.

Di Pilkada Medan, hasil hitung cepat lembaga survei Charta Politika dengan suara masuk 100 persen menunjukkan, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Medan nomor urut 02 Bobby Nasution-Aulia Rachman unggul sementara.

Bobby merupakan menantu Presiden yang tak lain suami dari putri kedua Jokowi, Kahiyang Ayu.

Berdasarkan hasil hitung cepat, Bobby-Aulia unggul dengan perolehan suara 55,29 persen. Sementara itu, lawannya, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi memperoleh 44,71 persen.

Baca juga: Real Count KPU Pilkada Medan Data 26,21 Persen: Bobby-Aulia 52,8 Persen dan Akhyar-Salman 47,2 Persen

Hasil hitung cepat lembaga survei Voxpol Center dengan suara masuk 98,57 persen juga menunjukkan Bobby-Aulia unggul sementara dengan perolehan suara 52,70 persen.

Sementara itu, paslon nomor urut 01, Akhyar-Salman memperoleh suara 47,29 persen.

Ada pula hitung cepat sementara dari lembaga survei Poltracking.

Dengan jumlah suara masuk 97,14 persen, hasil perolehan suara menunjukkan bahwa pasangan Bobby-Aulia unggul dengan 54,15 persen suara. Akhyar-Salman memperoleh suara sebesar 45,85 persen.

Adapun Bobby-Aulia diusung PDI-P, Gerindra, PAN, PPP, PSI, Hanura, Golkar dan Nasdem.  

Hasil hitung cepat Pilkada Medan dan Solo ini bukan hasil resmi. 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) nantinya akan melakukan rekapitulasi secara berjenjang untuk menetapkan pemenang Pilkada Medan dan Solo 2020.

1. Soal dinasti politik

Mengetahui dirinya unggul sementara, Gibran belum mau banyak berkomentar. Gibran menyebut, dia masih menunggu hasil perolehan suara resmi yang ditetapkan oleh KPU.

Bersamaan dengan itu, ia mengaku akan tetap terjun ke masyarakat untuk blusukan melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan, seperti membagi masker, vitamin dan lainnya.

"Kita tunggu saja angka resmi dari KPU, ini kan masih quick count (hitung cepat)," kata Gibran melalui tayangan Kompas TV, Rabu (9/12/2020).

Baca juga: Unggul di Quick Count Pilkada Solo, Gibran Rencana Sowan ke Bajo: Tak Ada Kubu-kubuan

Gibran pun mengaku tak terlalu mempersoalkan hasil perolehan suaranya bersama Teguh.

Alih-alih memikirkan menang atau kalah, Gibran mengatakan bahwa ia lebih memprioritaskan keamanan penyelenggaraan Pilkada 2020. 

"Kalau masalah angka-angka itu urusan belakangan. Saya pun juga sudah nothing to loose, menang kalah pun itu yo urusan belakangan," kata Gibran.

"Yang penting warganya sehat semua, Pilkada berjalan dengan aman dan lancar, gitu aja yang paling prioritas dari saya," kata dia. 

Ketika ditanya tentang citra dirinya sebagai putra sulung Presiden di Pilkada, Gibran menyebut hal itu kembali kepada opini warga.

Namun, ia mengaku, tak ada dinasti politik yang terjadi atas pencalonan dirinya sebagai wali kota.

Baca juga: Gibran: Dinasti Politiknya Sebelah Mana? Saya Bisa Menang atau Kalah

Gibran mengatakan, rakyat bebas memilih siapa saja calon pemimpinnya. Meski berstatus sebagai putra Jokowi, Gibran menilai dirinya bisa saja kalah di Pilkada.

"Yang jelas, kalau ditanya dinasti politik ya dinasti politiknya sebelah mana? Nggak ada kewajiban untuk memilih saya, saya bisa menang, bisa kalah," ujar dia. 

Kendati demikian, Gibran menyerahkan perihal citra dirinya ini ke publik. Seandainya menang di Pilkada dan ditetapkan sebagai wali kota Solo pun, Gibran mengaku siap untuk dievaluasi publik.

"Ya nanti dilihat saja, silakan dievaluasi," kata Gibran. 

2. Sambut baik

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyambut baik kemenangan sementara Gibran dan Bobby dari hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei di Pilkada Solo dan Medan.

Hasto mengatakan, keunggulan sementara Gibran dan Bobby akan menambah daftar kepemimpinan muda yang dihasilkan sistem kaderisasi di partai.

"Kemenangan ini adalah bukti kedaulatan rakyat dalam melihat sosok calon pemimpin daerah. Keduanya menunjukkan semangat dan komitmen yang serius dan teguh, walau banyak upaya menghambat. Misalnya lewat kampanye negatif terkait politik dinasti," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Rabu (9/12/2020).

Baca juga: Hasil Quick Count Pilkada Solo oleh PDI-P, Gibran-Teguh Unggul dengan 83,5 Persen Suara

Hasto mengatakan, kemenangan sementara anak dan menantu Presiden ini membuktikan bahwa keduanya adalah sosok pemimpin yang kredibel di mata rakyat.

Oleh karena itu, ia berharap, setelah dilantik sebagai kepala daerah, Gibran dan Bobby dapat membuktikan kualitas kepemimpinannya, khususnya terkait penanganan Covid-19 dan perbaikan perekonomian.

"Harapan ini juga sekaligus untuk para kepala daerah lainnya dari PDI Perjuangan. Partai sudah memberi bekal terkait tata kelola pemerintahan hingga semangat antikorupsi lewat Sekolah Partai PDI Perjuangan," ujar dia. 

Baca juga: Gibran dan Bobby Unggul Sementara, Hasto: Bukti Kedaulatan Rakyat Melihat Calon Pemimpin

Hasto juga mengingatkan, meski hasil hitung cepat sementara sudah menunjukkan arah kemenangan, masih ada fase yang harus dilalui sebelum penetapan pemenang dan pelantikan. 

"Sehingga momen saat ini penting untuk mengawal proses rekapitulasi suara. Mengawal proses rekap ini juga adalah bentuk apresiasi partai atas rakyat yang sudah berbondong-bondong ke TPS," tutur dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com