Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Bantah Bantu Pulangkan Rizieq Shihab ke Indonesia

Kompas.com - 08/12/2020, 12:40 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Mantan Wakil Presiden Ri Jusuf Kalla membantah membantu memulangkan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dari Arab Saudi ke Indonesia.

Hal itu disampaikan Kalla untuk membantah isu yang muncul di dunia maya yang menyebut ia turut membantu kepulangan Rizieq ke Indonesia untuk memuluskan langkah politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Tudingan itu muncul lantaran Kalla berkunjung ke Arab Saudi tak berselang lama sebelum kepulangan Rizieq ke Indonesia.

Ketua Umum PMI itu mengaku ke Arab Saudi untuk menandatangani kerja sama pembangunan Museum Rasulullah Muhammad SAW.

Baca juga: Jusuf Kalla: Saya Tidak Bertemu Rizieq Shihab di Mekkah

"Maksud saya ke Mekkah adalah ibadah saja. Sepulang dari Vatikan. Di samping singgah di Riyadh untuk tanda tangan, kita ibadah malah dituduh macam-macam," kata Kalla dalam wawancara eksklusif bersama Pemimpin Redaksi Berita Satu Claudius Boekan di kanal YouTube Berita Satu, Jumat (4/12/2020).

Kompas.com telah mendapatkan izin dari Claudius Boekan untuk mengutip perbincangan tersebut.

Kalla lalu membantah tudingan yang menyebut ia membawa uang tunai dalam jumlah besar untuk membayar berbagai keperluan Rizieq untuk pulang ke Indonesia.

Kata Kalla, tak masuk akal seseorang bisa membawa uang tunai dalam jumlah besar dan tidak tertangkap petugas Imigrasi.

Pasalnya, hampir setiap Imigrasi di semua negara mewajibkan penumpang pesawat mendeklarasikan barang bawaannya yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Jika seseorang membawa uang tunai dalam jumlah besar tanpa tujuan jelas maka akan dicurigai Imigrasi sebagai upaya pencucian uang.

Baca juga: Duduk Perkara Putri Jusuf Kalla Laporkan Ferdinand Hutahaean

"Jadi tidak masuk akal. Orang sekarang kalau kirim duit tidak pakai koper lagi," ujar Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia itu.

Sebelumnya diberitakan, Kalla diisukan di dunia maya bahwa ia terlibat dalam pemulangan Rizieq dari Arab Saudi ke Indonesia.

Isu Kalla membantu kepulangan Rizieq muncul setelah eks kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean dan pemerhati sosial Rudi S Kamri menyebut seseorang dengan sosok Chaplin membawa uang sekoper ke Arab Saudi untuk memuluskan kepentingan politik pada tahun 2022 dan 2024.

Kendati tak menyebut sosok Kalla secara langsung, warganet mengasosiasikan tokoh yang disebut Ferdinand dan Rudi sebagai Jusuf Kalla. Nama Kalla sempat menjadi trending topic di Twitter dan dituding berada di balik kepulangan Rizieq ke Indonesia.

Baca juga: Putri Jusuf Kalla Laporkan Ferdinand Hutahaean dan Rudi S Kamri ke Bareskrim

Akibatnya, putri Kalla, Muswirah Kalla, pun melaporkan Ferdinand dan Rudi pada Kamis (3/12/2020) ke Bareskrim Polri.

Salah satu yang dijadikan bukti ialah cuitan Ferdinand yang berbunyi: Hebat juga si caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sudah dipanasi lebih awal. Tampaknya presiden akan sangat disibukkan oleh kegaduhan rekayasa caplin demi anak emasnya si asu pemilik bus edan.

Ferdinand dan Rudi dilaporkan dengan merujuk Pasal 45 ayat 3 jo Pasal 27 ayat 3 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan/atau Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 311 KUHP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com