KOMPAS.com – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang P.S Brodjonegoro berharap, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) terus berkarya dan berinovasi di bidang teknologi nuklir untuk peningkatan kesejahteraan.
“Di usia yang ke-62 tahun ini, seluruh peneliti, perekayasa, dan pegawai BATAN diharapkan terus bersemangat dalam meningkatkan kesejahteraan,” ujar Bambang.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam sambutannya pada acara Gelar Teknologi BATAN 2020 secara daring, Senin (07/12/2020).
Bambang menjelaskan, seluruh kegiatan riset dan inovasi sudah semestinya mampu menjawab tantangan kebutuhan masyarakat.
Baca juga: 5 Target Produk Radioisotop Kesehatan dari Batan, Apa saja?
“Terutama terhadap kebutuhan pangan, kesehatan, energi, dan lingkungan yang bersih,” katanya, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (08/12/2020).
Sebab, kata Bambang, upaya pemenuhan kebutuhan rakyat merupakan tujuan utama pembangunan Nasional.
“Untuk itulah, seluruh jajaran pemerintah harus hadir untuk membantu rakyat sesuai dengan tugas dan fungsinya,” ujarnya.
Lebih lanjut Bambang mengatakan, hingga saat ini, BATAN telah banyak menghasilkan produk teknologi nuklir yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat.
Baca juga: Kenapa Batan Utamakan Produksi Radioisotop dari Radioaktif untuk Kesehatan?
Meski demikian, lanjut dia, masih diperlukan upaya keras agar teknologi tersebut dapat diaplikasikan secara masif dan memberi manfaat yang lebih besar kepada masyarakat.
Maka dari itu, Kemenristek BRIN akan meningkatkan kolaborasi dan sinergitas dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta memperkuat kerja sama dengan beberapa pihak terkait.
Pihak tersebut seperti industri dan lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), hingga swasta.
“Dengan begitu, hasil riset dan inovasi dapat di hilirisasi kepada masyarakat,” imbuh Bambang.
Baca juga: Menristek/BRIN Pastikan Kompleks Batan Indah Sudah Bebas dari Paparan Zat Radioaktif
Memasuki usia ke-62 tahun, BATAN sendiri terus memacu penguasaan teknologi nuklir untuk meningkatkan kontribusi dalam mendukung keberhasilan pembangunan Nasional.
Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) IV dan Rencana Strategis BATAN periode 2020-2024, program riset dan inovasi teknologi nuklir didorong untuk lebih berkontribusi dalam prioritas pembangunan Nasional.
Hal ini terutama dalam meningkatkan pembangunan di bidang kesehatan, pertanian dan pangan, industri, lingkungan, material maju, dan energi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BATAN Anhar Riza Antariksawan mengatakan, pada periode 2020-2024, BATAN mendapat mandat dari pemerintah sebagai koordinator di tiga Prioritas Riset Nasional (PRN).
“Tiga PRN tersebut adalah, sistem pemantau radiasi lingkungan untuk keselamatan dan keamanan (SPRKK),” ujar Anhar.
PRN Kedua, lanjut dia, Radioisotop dan Radiofarmaka. Sementara yang ketiga, penyiapan lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Baca juga: Batan Targetkan Pengembangan Sistem Pemantauan Zat Radioaktif Rampung 2022
“Selain itu, BATAN juga mendapat tugas untuk meneruskan penciptaan varietas unggul tanaman pangan,” kata Anhar.
Kemudian, tambah dia, meningkatkan kualitas National Science Techno Park yang ada di Kawasan Nuklir Pasar Jumat, serta pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Rencana BATAN untuk Program PRN