Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Covid-19 yang Tak Akurat Dinilai Sulit Jadi Pertimbangan Penentuan Kebijakan

Kompas.com - 04/12/2020, 14:57 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Co-founder KawalCovid19 Elina Ciptadi menanggapi polemik perbedaan data harian Covid-19 antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) yang belakangan terkuak sejak lonjakan kasus baru sekitar 8.000 pada Kamis (3/12/2020).

Menurut Elina, data yang tidak akurat atau tidak sinkron tersebut tidak bisa menjadi pertimbangan pemerintah dalam menentukan setiap kebijakan yang dilakukan di tengah pandemi.

"Karena kalau data Covid-19 seperti yang kita lihat dan ini jadi pertimbangan utama, sulit untuk dimengerti mengapa tiga perhelatan besar itu diizinkan," kata Elina saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/12/2020).

Baca juga: Rekor 8.369 Kasus Harian Covid-19, Pemerintah Diminta Tingkatkan Fasilitas Layanan Kesehatan

Adapun tiga perhelatan besar yang dimaksud Elina adalah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember 2020, libur akhir tahun, dan sekolah tatap muka Januari 2021.

Ia pun kembali mempertanyakan apabila pemerintah menjadikan data harian Covid-19 yang nyatanya tidak akurat itu, sebagai pertimbangan penentuan kebijakan.

"Pemerintah pasti ada berbagai pertimbangan lain selain data Covid-19. Sulit dimengerti apabila data Covid jadi pertimbangan utama," ujarnya.

Elina meminta agar pemerintah menjelaskan kepada publik apa alasan pilkada, liburan akhir tahun tetap dilaksanakan serta sekolah tatap muka bisa diberlakukan.

Sebelumnya, diketahui bahwa ditemukan perbedaan data harian Covid-19 antara pusat dengan pemda.

Hal tersebut juga sudah diakui pemerintah melalui Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

Namun, Wiku tidak menjelaskan penyebab perbedaan data tersebut. Melainkan, ia menegaskan bahwa sinkronisasi data antara pemda dan pemerintah pusat terus dilakukan.

"Saat ini sedang dilakukan sinkronisasi data pemerintah pusat dengan data pemda. Hal ini terkait dengan pengumpulan dan validasi data yang jumlahnya besar serta membutuhkan waktu dalam prosesnya," ujar Wiku dalam konferensi pers daring yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB, Selasa (1/12/2020).

Baca juga: Pilkada 2020: Petugas Akan Datangi Pasien Covid-19, Apa Risikonya?

Sementara itu, diketahui dalam beberapa waktu ke depan, pemerintah akan mengadakan Pilkada serentak pada Rabu (9/12/2020).

Selain itu, libur akhir tahun juga tetap diadakan dengan catatan, pemerintah memangkas libur panjang tersebut selama tiga hari.

Lalu pada Januari 2021, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang menyatakan akan melaksanakan pembelajaran tatap muka kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com