Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Lahir dengan Antibodi Covid-19, Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 03/12/2020, 21:14 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto mengatakan, antibodi memang bisa diturunkan oleh ibu kepada bayinya. Hal itu disebabkan lantaran asam ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA) yang merupakan salah satu materi genetik terdiri dari nukleotida, menempel dalam darah.

Agus mengungkapkan itu saat menanggapi berita yang beredar mengenai bayi terlahir dengan antibodi Covid-19 dalam dialog virtual Satgas Penanganan Covid-19 bertajuk "Mewaspadai Efek Jangka Panjang Covid-19", Kamis (3/12/2020).

"Beberapa laporan menunjukkan memang virus RNA itu ada dalam darah seseorang yang terinfeksi Covid-19. Sehingga potensi RNA virus itu harusnya bisa masuk ke dalam si bayi, itu bisa jadi antibodinya. Secara teori seperti itu," kata Agus.

Namun, ia mengatakan bahwa hal ini perlu dikaji lebih lanjut karena merupakan sesuatu fenomena baru dalam dunia medis.

Baca juga: Pecah Rekor 8.369 Kasus dalam Sehari, Berikut 3 Provinsi yang Catatkan Kasus Covid-19 Lebih dari 1.000

Terlebih, kata dia, hingga kini belum ada bukti transmisi penularan virus corona dari ibu hamil kepada bayinya melalui darah.

"Sejauh ini belum ada bukti transmisi penularan virus dari ibu kepada bayinya lewat darahnya. Belum ada data tersebut. Jadi masih perlu melakukan kajian," ujarnya.

Tak hanya Agus yang masih terheran, para dokter di dunia pun memang tengah menghadapi teka-teki terkait lahirnya bayi yang memiliki antibodi Covid-19.

Diberitakan sebelumnya, di Singapura terlahir seorang bayi tergolong langka, dengan antibodi virus corona pada 7 November 2020.

Celine Ng-Chan (31) ibu bayi yang terpapar virus corona saat sekeluarga berlibur ke Eropa pada Maret lalu. Para dokter sebelumnya meramalkan, bayi yang dikandungnya kemungkinan dilahirkan akan positif atau sakit akibat virus corona.

Pasalnya Celine mengalami gejala sakit relatif berat akibat Covid-19. Dia harus dirawat dua setengah minggu di rumah sakit.

Baca juga: Beredar Pesan Berantai soal Tempat Isolasi Penuh, Satgas Covid-19 UGM: Itu Tidak Benar

Juga anak perempuan dan ibunya mengalami gejala sakit agak berat. Sementara suami dan ayahnya tidak menunjukkan gejala sakit.

Namun, bayi bernama Aldri yang dilahirkan 7 November lalu itu tak menunjukkan gejala sakit, bahkan memiliki antibodi Covid-19, demikian laporan The Strait Times.

"Dokter memperkirakan, saya mentransfer antibodi kepada bayi saat kehamilan”, ujar Celine Ng-Chan kepada surat kabar harian Singapura itu.

Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, hingga kini belum diketahui apakah ibu hamil dapat menularkan virusnya kepada janin di dalam kandungan.

Sejauh ini diketahui, virus aktif tidak ditemukan pada cairan air ketuban di dalam kandungan maupun dalam air susu ibu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com