Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggerudukan Rumah Orangtua Mahfud MD yang Berujung Penyelidikan Polisi...

Kompas.com - 03/12/2020, 10:04 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Rumah orangtua Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Pamekasan, Jawa Timur, digeruduk massa pada Selasa (1/12/2020).

Sekitar ratusan orang menggeruduk rumah yang biasa ditempati ibunda Mahfud, Siti Khadidjah.

Massa berteriak-teriak di depan rumah yang ditempati ibunda Mahfud MD itu. Mereka meminta penghuni rumah keluar. Bahkan, sebagian massa ada yang mendorong pagar rumah.

Baca juga: Cerita Adik Mahfud MD Saat Rumah Digeruduk Massa: Mencekam, Ibunda Ketakutan

Adik Mahfud MD, Siti, mengatakan, massa mendatangi rumah saat sang ibunda tengah beristirahat siang usai menunaikan ibadah shalat dzuhur.

Menurut Siti, suasana rumah yang dihuni ibunda Mahfud, kakak Mahfud, beserta dua orang perempuan asisten rumah tangga sangat mencekam saat penggerudukan berlangsung.

Keempat perempuan yang menghuni rumah itu langsung berkoordinasi dengan polisi untuk menghindari tindakan vandalisme para pengunjuk rasa.

Baca juga: Keponakan Mahfud MD: Massa Ancam Bakar Rumah jika Rizieq Shihab Dipenjara

Adapun keponakan Mahfud MD, Syaiful Hidayat, menyebutkan, massa mengancam akan membakar rumah Menko Polhukam.

"Penghuni rumah ketakutan. Massa beringas. Mereka mengancam akan membakar rumah jika Rizieq Shihab dipenjara," kata pria yang akrab disapa Yayak itu.

Massa yang aksi ke rumah Mahfud MD, kata Yayak, merupakan massa yang sebelumnya berunjuk rasa ke Polres Pamekasan, yang meminta agar polisi tidak menangkap Rizieq Shihab.

Dalam perjalanan pulang, mereka melanjutkan unjuk rasa ke rumah Mahfud MD. Mereka marah dan merasa tersinggung atas beberapa pernyataan Mahfud MD tentang Rizieq Shihab.

Baca juga: Ibu Mahfud MD Batal Diungsikan Setelah Ada Jaminan Keamanan

Rumah Menkopolhukam Mahfud MD di Pamekasan didemo ratusan warga, Selasa (1/12/2020).KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN Rumah Menkopolhukam Mahfud MD di Pamekasan didemo ratusan warga, Selasa (1/12/2020).

Mulai penyelidikan

Peristiwa penggerudukan rumah ibunda Mahfud direspons cepat oleh Polri. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono mengatakan, Polri telah memulai penyelidikan untuk mendalami adanya tindak pidana dalam peristiwa tersebut.

Menurut Awi, penyelidikan peristiwa tersebut dilakukan oleh Polres Pamekasan dan dibantu oleh tim Polda Jatim.

"Polda Jatim telah mengambil langkah-langkah untuk melakukan penyelidikan awal, mengumpulkan data, termasuk melakukan klarifikasi beberapa orang, khususnya yang dilaksanakan oleh Polres Pamekasan," ujar Awi di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Rabu (2/12/2020).

Baca juga: Soal Rizieq Shihab Tolak Telusur Kontak Erat Covid-19, Mahfud MD: Pemerintah Akan Tindak Tegas

Awi menyatakan, polisi tidak mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) untuk acara demonstrasi di depan rumah Mahfud tersebut.

Menurut dia, kelompok tersebut diketahui akan melakukan audiensi ke polres. Namun, Awi menuturkan, ternyata kelompok itu membawa massa dan ada yang berhenti di depan kediaman Mahfud.

"Ada tiga kelompok membubarkan diri, ada sekitar kurang lebih 600 massa. Kemudian di antaranya satu kelompok sekitar kurang lebih 100 orang, tepat di depan kediaman ibu Menko Polhukam sempat berhenti antara 4 sampai 5 menit," ucapnya.

Baca juga: Selidiki Peristiwa Penggerudukan Rumah Mahfud MD, Polisi Kumpulkan Data dan Minta Klarifikasi Beberapa Orang

Karena sudah ada anggota yang berjaga di rumah tersebut, massa dapat dibubarkan.

Menurut Awi, Polres Sampang telah mengamankan rumah Mahfud sejak bergulirnya kasus yang melibatkan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Adapun saat ini Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat tengah menyidik kerumunan massa dalam acara pernikahan putri Rizieq dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Jakarta Pusat serta acara yang dihadiri Rizieq di Bogor.

Menko Polhukam Mahfud MD (kanan) berdoa saat menghadiri Hari Konstitusi 2020 di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Menko Polhukam Mahfud MD (kanan) berdoa saat menghadiri Hari Konstitusi 2020 di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

Ibunda Mahfud MD trauma

Yayak mengatakan, Khadidjah mengalami trauma usai rumahnya digeruduk massa. Untuk mencegah terulangnya aksi massa itu, rumah Mahfud MD di Pamekasan kini dijaga oleh 30 personel.

Para personel tersebut adalah aparat keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri.

Jumlah personel meningkat setelah sebelumnya rumah yang ditinggali ibunda Mahfud MD itu hanya dijaga tiga personel. Penjagaan dilakukan untuk memberikan jaminan keamanan supaya kejadian tersebut tak kembali terulang.

Baca juga: Ibunda Mahfud MD Trauma Rumah Didemo, Diungsikan ke Tempat Aman

Dengan adanya jaminan keamanan, Khadidjah batal diungsikan. Dia sebelumnya akan diungsikan ke tempat anak-anaknya yang lain setelah Mahfud MD menelepon.

Hal tersebut batal dilakukan lantaran Khadidjah sudah berusia 90 tahun, rentan sakit, dan ditakutkan tak kerasan di tempat tinggal yang baru.

"Kami khawatir setelah diungsikan ke rumah lain, dalam waktu singkat Bunda Khadidjah minta kembali lagi ke rumah asalnya," kata Yayak.

Baca juga: Penyebab Ibu Mahfud MD Batal Diungsikan: Berusia 90 Tahun dan Rentan Sakit

Selain itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas telah menginstruksikan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk menjaga rumah orangtua Mahfud MD.

Gus Yaqut menyatakan, anggota Banser akan menjaga rumah tersebut hingga situasi kondusif. Untuk pengamanan, kata Gus Yaqut, pihaknya menerjunkan anggota Banser dari wilayah Pamekasan dan sekitarnya.

"Mereka akan bertugas bergantian dan berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat," kata Gus Yaqut.

Baca juga: Jaga Rumah Orangtua Mahfud MD, Banser Minta Aspirasi Tak Pakai Cara Jalanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com