Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDAI: Proporsi Anak Terinfeksi Covid-19 Cukup Mengkhawatirkan

Kompas.com - 20/11/2020, 16:17 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Yogi Prawira mengatakan, proporsi anak-anak terinfeksi Covid-19 sebesar 11,3 persen.

Proporsi tersebut, kata dia, merupakan proporsi yang cukup mengkhwatirkan.

"Proporsi anak-anak yang terinfeksi Covid-19 11,3 persen, artinya 1 dari 10 orang yang terinfeksi adalah anak di bawah 18 tahun. Ini proporsi cukup mengkhawatirkan," ujar Yogi dalam talkshow BNPB bertajuk Hari Anak Sedunia: Anak Bebas Covid-19, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: BPOM Pastikan Keamanan, Khasiat dan Mutu Vaksin Covid-19

Ia mengatakan, anak-anak yang terpapar Covid-19 sebagian besar memiliki gejala yang ringan, bahkan tanpa gejala yang angkanya mencapai 85 persen.

Namun, adapula anak-anak yang terpapar Covid-19 dengan kondisi kritis dan dirawat di dalam ICU.

Sayangnya, di Indonesia keberadaan ICU anak masih kurang, apalagi ICU khusus Covid-19 tekanannya harus negatif dan terisolasi.

Hanya saja, dari sebagian anak-anak yang dirawat akibat Covid-19, kata dia, kebanyakan mereka terpapar dari orang-orang yang tinggal serumah.

Utamanya, dari anggota keluarga yang harus bekerja keluar rumah. 

Oleh karena itu, IDAI berpesan agar orangtua menjalankan protokol kesehatan selama berada di luar rumah.

"Anak-anak juga bisa menularkan, kalau kita satu rumah ada berbagai kelompok usia, ada anak balita dan lansia harus hati-hati, berarti ada kelompok umur yang lebih berisiko," kata dia.

Baca juga: Bagaimana Mencegah Balita Tertular Corona? Simak Saran dari IDAI Ini

Oleh karena itu, agar anak terjaga dari paparan Covid-19, fisik mereka harus dijaga dengan baik.

Selain itu, tetap menerapkan 3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

"Anak butuh istirahat yang cukup, anak butuh beraktivitas fisik, makanan harus makanan rumah, dan vaksinasi harus diingatkan. Cakupan vaksinasi kita turun karena orangtua takut membawa anak ke layanan kesehatan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com