JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan, tak ada gejala berbahaya Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) pada uji klinis tahap ketiga vaksin Covid-19 dari Sinovac di Bandung, Jawa Barat.
"Hingga saat ini tidak ditemukan gejala KIPI yang berbahaya pada uji klinis fase III vaksin Sinovac di Bandung terhadap 1.620 subjek," kata Wiku lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/11/2020).
Ia mengatakan, dalam proses uji klinis hanya ditemukan gejala ringan usai penyuntikan vaksin seperti nyeri dan pegal otot pada tempat suntikan.
Ia menambahkan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) selalu melakukan pengawasan selama proses pengadaan kandidat vaksin dan pemerintah selalu berupa transparan dengan progres pengadaan vaksin kepada publik.
Baca juga: BPOM: Izin Darurat Vaksin Covid-19 Harus Sesuai WHO, Tak Bisa Dikarang
"Jadi tidak ditemukan efek samping serius karena vaksin atau vaksinasi. Kami akan terus memantau perkembangan uji klinis dan perkembangan status kehalalannya," lanjut dia.
Sebelumnya diberitakan, Badan Pengawasan Kesehatan Nasional Brazil (Anvisa) menghentikan uji klinis kandidat vaksin Covid-19 CoronaVac karena alasan "kejadian buruk dan serius".
Informasi ini disampaikan melalui pernyataan yang diunggah dalam laman resminya, Senin (9/11/2020) malam.
Mengutip AP, Selasa (10/11/2020), vaksin potensial ini dikembangkan perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac.
Di Brasil, sebagian besar produksi vaksin tersebut dilakukan Butanta Institute.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.