Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Kita Tidak Anti-impor, tapi kalau Bisa Ditekan

Kompas.com - 19/11/2020, 15:35 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, untuk mengembangkan industri pangan nasional, Kementerian BUMN berencana membentuk klaster BUMN pangan.

Menurut dia, pembentukan klaster ini juga meliputi untuk pemenuhan pasar domestik, substitusi impor ataupun peningkatan ekspor.

Pembentukan klaster ini, kata dia, juga menegaskan bahwa Indonesia tidak anti-impor. Namun, dalam hal impor, diakuinya ada langkah penekanan yang diambil BUMN.

"Kita tidak anti-impor, tapi ya kalau bisa kita tekanlah. Kan Covid-19 ini mengajarkan negara-negara yang sustainable itu adalah negara-negara yang punya market besar dan sumber daya alam," kata Erick dalam acara virtual Jakarta Food Security Summit ke-5 tentang Strategi Ekspor Indonesia Saat dan Pasca Pandemi, Kamis (19/11/2020).

Kendati demikian, ia mengakui adanya kekurangan yang dimiliki Indonesia, terutama terkait logistik dan teknologi.

Baca juga: Program Mina Padi Unsika, Bantu Tambah Bahan Pangan Petani Saat Pandemi

Oleh sebab itu, Erick mengatakan, berulang kali Presiden Joko Widodo menekankan soal investasi pemerintah yang harus tetap berjalan.

Di sisi lain, ia berharap pembentukan klaster BUMN pangan juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan.

Untuk mewujudkannya, Erick mengatakan, pihaknya saat ini sudah mengecilkan klaster dari 27 menjadi 12 klaster. Salah satunya adalah value chain klaster pangan.

"Dari 141 perusahaan menjadi 41. Salah satunya yaitu value chain klaster pangan ini. Tadinya banyak perusahaan, tapi dikonsolidasi menjadi satu perusahaan, tetapi fokus kepada core bisnisnya," jelas dia.

Adapun komoditas yang dikelola dalam value chain klaster pangan ini di antaranya beras, jagung, gula, ayam, kambing, ikan, cabai, bawang merah, dan garam. Sembilan komoditas tersebut dikelola oleh BUMN Pangan.

Baca juga: Menteri PUPR Ungkap Alasan Jokowi Banyak Bangun Bendungan

Selain itu, kata Erick, pembentukan BUMN klaster pangan juga dalam rangka mendukung Indonesia Emas 2045.

Ada tiga unsur yang menjadi pilar utama menuju Indonesia Emas 2045, yaitu ketahanan pangan, kesehatan, dan energi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com