JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengingatkan para calon kepala daerah untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi ketika telah terpilih.
Ghufron mengatakan, risiko kepala daerah yang korupsi tidak hanya berpengaruh kepada koruptor melainkan juga keluarga dan anak-anaknya.
"Bukan hanya untuk menghancurkan diri Anda, tapi juga keluarga. Risikonya adalah bukan hanya diri Anda pak, bukan risiko koruptor maksudnya, tapi juga keluarga dan akan-anaknya," kata Ghufron dalam acara Webinar Pembekalan Pilkada yang disiarkan akun Youtube Kanal KPK, Kamis (12/11/2020).
Acara webinar tersebut diikuti oleh para calon kepala daerah dari provinsi Bengkulu, Riau, Sulawesi Barat, dan Jawa Barat.
Baca juga: Kasus Nurhadi, KPK Panggil Pejabat Kemenpan RB sebagai Saksi
Ghufron mengaku iba dengan kondisi kelaurga para koruptor yang ditangani KPK. Sebab anak-anak para koruptor mengalami perundungan di sekolahnya.
Ia menambahkan, tidak sedikit pula rencana pernikahan yang batal hanya karena ayah dari pasangan tersebut tersandung kasus korupsi dan ditangkap KPK.
"Kasihan, kadang kami menyaksikan ya, anaknya sudah mau nikah tapi karena, bukan bapaknya yang kena, tapi besannya calon mertua, kena, bubar pernikahannya," ujar Ghufron.
Ia menambahkan, KPK pun tidak merasa senang apabila dapat banyak menangkap koruptor, merampas banyak harta koruptor, atau koruptor dihukum dengan berat.
"KPK senang Anda semua terpilih jadi pemimpin-pemimpin daerah kemudian amanah, KPK santai, KPK bahagia, KPK tidak senang kalau kemudian banyak tangkaapan," kata Ghufron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.