JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik tidak menahan Kasubag Sarpras dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kejaksaan Agung berinisial NH usai diperiksa pada Senin (2/11/2020).
NH merupakan tersangka kasus kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Ferdy Sambo menuturkan, salah satu alasannya adalah ada jaminan dari atasan NH.
"Selama proses penyidikan dan pemeriksaan hari ini bersikap kooperatif, juga ada jaminan dari keluarga, penasihat hukum dan jaminan dari atasan tersangka sebagai ASN di Kejagung," ucap Ferdy melalui keterangan tertulis, Selasa (3/11/2020).
Baca juga: Pertanyaan Tersisa dari Tiga Fakta Kasus Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung
Dalam pemeriksaan kemarin, NH diperiksa selama hampir 11 jam dari pukul 10.30-21.00 WIB.
Penyidik melayangkan 110 pertanyaan seputar paket jasa pemeliharaan kantor Kejagung.
"Terkait paket pekerjaan jasa pemeliharaan kebersihan (cleaning service) gedung, taman dan halaman kantor Kejagung RI tahun 2020," tuturnya.
Pada hari ini, penyidik gabungan berencana memeriksa tersangka lain dalam kasus ini, Direktur Utama PT APM berinisial R.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono menuturkan, penyidik akan menggali keterangan R terkait proses tender untuk cairan pembersih merek TOP Cleaner.
"Informasi dari penyidik bahwasanya saat menang tender terkait perawatan gedung Kejaksaan itu menggunakan bendera atau meminjam bendera orang lain, jadi didalami lagi terkait informasi tersebut,” tutur Awi di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Senin.
Baca juga: Polri Panggil Lagi Pegawai Kejaksaan yang Jadi Tersangka Kasus Kebakaran
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan