Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sandiaga Kader Gerindra, Bukan Cuma PPP yang Tawarkan Jadi Ketua Umum"

Kompas.com - 26/10/2020, 09:45 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, diusulkannya politisi Partai Gerindra Sandiaga Uno dalam pemilihan ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menunjukkan bahwa Sandiaga memiliki pemilih yang besar.

Menurut Dasco, tidak hanya PPP yang menawarkan Sandiaga menjadi calon ketua umum partai lain.

Hal tersebut disampaikan Dasco, menanggapi nama Sandiaga Uno masuk dalam bursa calon ketua umum PPP.

"Sandi Uno adalah kader Partai Gerindra, menjabat wakil dewan pembina Partai Gerindra. Ya memang ajakan menjadi ketua umum partai lain berarti Sandi diterima dan mempunyai pemilih yang besar," kata Dasco saat dihubungi, Senin (26/10/2020).

"Sehingga kemudian enggak cuma PPP yang menawarkan," tuturnya.

Baca juga: Sandiaga Uno hingga Khofifah Diusulkan Jadi Calon Ketua Umum PPP

Kendati demikian, Dasco meyakini, Sandiaga tidak akan menerima tawaran dari partai lain, meski diusulkan menjadi calon ketua umum.

"Kami tetap berharap Sandiaga tetap menjadi keluarga besar kami dan kami yakin Sandi tidak akan menerima ajakan partai lain," ujar Dasco.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, hingga saat ini, nama dari internal PPP yang diusulkan maju dalam pemilihan ketua umum dalam Muktamar IX PPP adalah Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan kader senior PPP Ahmad Muqowam.

Baca juga: Sandiaga Uno: Kita Harus Selamatkan Sektor Kesehatan agar Ekonomi Kita Bangkit

Namun, menurut Arsul, nama-nama lain juga diusulkan maju dalam pemilihan ketua umum seperti Wantimpres Mardiono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno.

"Memang saat ini banyak disebut nama yang diusulkan oleh kalangan internal PPP, mulai dari Suharso Monoarfa, Mardiono, Ahmad Muqowam, Khofifah Indarparawansa, Gus Ipul (Syaifullah Yusuf) sampai dengan Sandiaga Uno," kata Arsul saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Megawati dan Sandiaga Jadi Jurkam Putra Jokowi, DPC Gerindra: Ini Lobi Tingkat Tinggi

Arsul mengatakan, munculnya nama-nama di luar PPP menunjukan Muktamar IX PPP berbasis pada tradisi demokrasi yang baik.

Oleh karena itu, seluruh aspirasi dan usulan calon ketua umum terbuka untuk disampaikan.

Namun, Arsul menjelaskan, untuk maju sebagai calon ketua umum PPP harus memenuhi syarat yaitu pernah menjabat sebagai pengurus DPP PPP minimal satu periode.

"Di AD/ART PPP memang dipersyaratkan siapa pun yang menjadi Ketum PPP pernah terlebih dahulu selama 1 periode duduk di kepengurusan DPP PPP," ujarnya.

Lebih lanjut, Arsul mengatakan, Muktamar IX PPP akan digelar pertengahan Desember 2020.

Menurut Wakil Ketua MPR RI ini, para kader mengusulkan agar Muktamar IX PPP digelar di Makassar, Sulawesi Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com