Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Klaim Sudah Mampu Kendalikan Covid-19 di 9 Provinsi Penularan Tertinggi

Kompas.com - 26/10/2020, 06:20 WIB
Diamanty Meiliana

Editor

"Di sini ini kita memulai testing, tracing, karantina, dan segala macam. Ini kan kurang terpadu," jelas Luhut.

Kedua, penanganan di hilir dari rumah sakitnya.

Di rumah sakit rujukan Covid-19, Luhut dan tim menemukan sejumlah persoalan terkait pengobatan.

Baca juga: Luhut Ingatkan Potensi Lonjakan Kasus Covid-19 di Akhir Oktober

Ia pun memanggil dokter ahli untuk membahas obat-obat penting yang perlu disediakan untuk pasien Covid-19 di rumah sakit.

"Karena semua standar, sudah ada. Sekarang kita perbaiki logistik di rumah sakit, dengan perawatannya, dengan manajemen," jelasnya.

Dalam perjalanan, Luhut dan tim menemukan persoalan baru, yakni sistem pembayaran ke rumah sakit rujukan Covid-19.

"Ada 450 rumah sakit rujukan yang belum dibayar oleh BPJS. Ternyata BPJS sudah tidak punya utang, yang jadi masalah adalah di rumah sakit ini dengan sistem yang baru ini yang semua online ini itu juga ada sedikit masalah. Kita perbaiki, kami rapat, 500 rumah sakit sekarang semua sudah jalan," tegasnya.

Baca juga: Luhut Sebut Ada Keuntungan Mendatangkan Dokter Asing ke Indonesia

Kemudian melalui penanganan karantina yang bagus dan operasi disiplin oleh TNI/Polri dan Satpol PP, Luhut yakin dua pekan mendatang akan terjadi penurunan kasus kematian dan penularan Covid-19.

"Jadi kalau ini semua bisa berjalan, dalam dua minggu ke depan-- kemudian penanganan karantina ini juga bagus, seperti yang di Wisma Atlet, terus nanti di TNI, Polri ,Satpol PP sudah mulai kerja, maka ini akan turun," ucapnya.

Sejauh ini hingga Minggu (25/10/2020), total kasus positif Covid-19 sebanyak 389.712 orang, setelah ada penambahan pasien terkonfirmasi sebanyak 3.732 orang.

Adapun penambahan kasus sembuh mencapai 4.119 pasien sehingga total kasus sembuh sebanyak 309.219 orang.

Sementara jumlah pasien meninggal dunia akibat virus corona atau SARS-CoV-2 menjadi 13.205 orang, setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 128 orang.

Jumlah suspek yang dipantau per hari ini tercatat sebanyak 166.380 rang. Adapun spesimen yang diperiksa hari ini sebesar 39.922 spesimen. (Srihandriatmo Malau)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Luhut: Pemerintah Sudah Mampu Kendalikan Covid-19 di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com