Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Klaim Sudah Mampu Kendalikan Covid-19 di 9 Provinsi Penularan Tertinggi

Kompas.com - 26/10/2020, 06:20 WIB
Diamanty Meiliana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengeklaim sudah mampu mengendalikan dan menekan pertumbuhan kasus baru virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Khususnya di sembilan provinsi yang memiliki tingkat penularan tertinggi sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Demikian disampaikan Luhut Panjaitan dalam "Acara 4 Menko Satu Panggung: Dialog Satu Tahun Jokowi-Maruf (Pandemi, Resesi dan Demokrasi)" di TVRI, Minggu (25/10/2020).

“Masalah Covid-19 ini memang betul kita harus serius. Penanganan sekarang pun saya pikir kita sudah mampu untuk melakukan pengendaliannya,” ujar mantan Kepala Staf Kepresidenan pada era awal Presiden Jokowi, dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Ditelepon Jokowi, Luhut Sebut Rencana Vaksin November Mungkin Molor

Hal itu bisa terjadi karena penanganan sejak di rumah sakit sudah cukup baik bagi mereka yang terinfeksi virus corona.

Pun obat-obatan yang diperlukan untuk merawat pasien Covid-19 sudah tersedia dan terstandardisasi di semua rumah sakit rujukan di Indonesia.

“Karena penanganan di rumah sakit dan obat-obat sudah cukup banyak,” jelas mantan Menko Polhukam ini.

Kemudian, sistem karantina bagi mereka yang terjangkit yang tidak memiliki gejala atau gejala ringan sudah berjalan, menurut Luhut Pandjaitan.

Baca juga: UPDATE 25 Oktober: Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Capai 62.649

Selain itu, yang terpenting tegas Luhut Pandjaitan, penanganan di hulu yakni 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

“Penanganan hulunya, memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak. Ditambah lagi kita persiapkan vaksin. Sekarang ini saya pikir semua lebih terintegrasi,” jelasnya.

Kesembilan provinsi yang dimaksud yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Papua, dan Bali.

Sebelumnya, Luhut Pandjaitan menargetkan dua pekan angka kematian dan laju penularan virus corona (Covid-19) akan mengalami penurunan di sembilan provinsi.

"Dalam dua minggu ke depan akan turun," ujar Luhut seperti dikutip Tribunnews.com dalam Channel Youtube Karni Ilyas Club, yang diunggah pada Jumat (9/10/2020) malam.

Baca juga: Soroti Empat Provinsi Alami Kenaikan Kasus Covid-19, Luhut Ingatkan Terawan

Luhut dan tim memetakan ada tiga masalah pokok dalam penanganan Covid-19 di Tanah Air.

Pertama, bagaimana menangani di hulu. Hal ini terkait sosialisasi dan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan.

"Di sini ini kita memulai testing, tracing, karantina, dan segala macam. Ini kan kurang terpadu," jelas Luhut.

Kedua, penanganan di hilir dari rumah sakitnya.

Di rumah sakit rujukan Covid-19, Luhut dan tim menemukan sejumlah persoalan terkait pengobatan.

Baca juga: Luhut Ingatkan Potensi Lonjakan Kasus Covid-19 di Akhir Oktober

Ia pun memanggil dokter ahli untuk membahas obat-obat penting yang perlu disediakan untuk pasien Covid-19 di rumah sakit.

"Karena semua standar, sudah ada. Sekarang kita perbaiki logistik di rumah sakit, dengan perawatannya, dengan manajemen," jelasnya.

Dalam perjalanan, Luhut dan tim menemukan persoalan baru, yakni sistem pembayaran ke rumah sakit rujukan Covid-19.

"Ada 450 rumah sakit rujukan yang belum dibayar oleh BPJS. Ternyata BPJS sudah tidak punya utang, yang jadi masalah adalah di rumah sakit ini dengan sistem yang baru ini yang semua online ini itu juga ada sedikit masalah. Kita perbaiki, kami rapat, 500 rumah sakit sekarang semua sudah jalan," tegasnya.

Baca juga: Luhut Sebut Ada Keuntungan Mendatangkan Dokter Asing ke Indonesia

Kemudian melalui penanganan karantina yang bagus dan operasi disiplin oleh TNI/Polri dan Satpol PP, Luhut yakin dua pekan mendatang akan terjadi penurunan kasus kematian dan penularan Covid-19.

"Jadi kalau ini semua bisa berjalan, dalam dua minggu ke depan-- kemudian penanganan karantina ini juga bagus, seperti yang di Wisma Atlet, terus nanti di TNI, Polri ,Satpol PP sudah mulai kerja, maka ini akan turun," ucapnya.

Sejauh ini hingga Minggu (25/10/2020), total kasus positif Covid-19 sebanyak 389.712 orang, setelah ada penambahan pasien terkonfirmasi sebanyak 3.732 orang.

Adapun penambahan kasus sembuh mencapai 4.119 pasien sehingga total kasus sembuh sebanyak 309.219 orang.

Sementara jumlah pasien meninggal dunia akibat virus corona atau SARS-CoV-2 menjadi 13.205 orang, setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 128 orang.

Jumlah suspek yang dipantau per hari ini tercatat sebanyak 166.380 rang. Adapun spesimen yang diperiksa hari ini sebesar 39.922 spesimen. (Srihandriatmo Malau)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Luhut: Pemerintah Sudah Mampu Kendalikan Covid-19 di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com