"Adalah tukang yang diperkerjakan oleh staf dari salah satu biro di Kejagung, tidak secara resmi, sehingga seharusnya tukang itu diawasi oleh mandornya," ungkap dia.
Kendati demikian, staf tersebut tidak menjadi tersangka karena disebut tidak tahu para tukang merokok hingga terjadi kebakaran.
Penyidikan kemudian berlanjut untuk mendalami bagaimana api bisa menjalar ke bagian lain gedung dengan cepat.
Ternyata, menurut temuan polisi, hal itu disebabkan cairan pembersih lantai bermerek TOP Cleaner yang telah digunakan Kejagung setiap hari selama dua tahun.
Hasil penelitian Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri mengungkapkan, cairan pembersih itu mengandung bensin, solar, dan pewangi.
Setelah digunakan, terdapat senyawa hidrokarbon fraksi solar yang tersisa di setiap lantai gedung.
"Yang mempercepat atau akselerator terjadinya penjalaran api di Gedung Kejaksaan adalah adanya penggunaannya minyak lobi atau pembersih lantai bermerek TOP Cleaner,” ujar Ferdy.
Atas temuan itu, polisi menetapkan Direktur Utama PT APM berinisial R selaku penjual cairan pembersih TOP Cleaner sebagai tersangka.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Kejagung dengan inisial NH juga menyandang status tersangka. NH adalah pegawai Kejagung yang menandatangani perjanjian kerja sama pengadaan cairan pembersih tersebut.
Menurut Ferdy, penyidik telah mengantongi keterangan ahli dari Kementerian Kesehatan yang menguatkan bahwa penggunaan alat pembersih dengan bahan mudah terbakar tidak diperbolehkan.
Untuk NH, ia menambahkan, pegawai Kejagung tersebut seharusnya mengecek bahan-bahan dalam cairan pembersih tersebut.
Baca juga: Polri Tak Temukan Unsur Kesengajaan dalam Kasus Kebakaran Kejagung
“Kenapa PT APM dengan direkturnya kita tetapkan tersangka dan dari pihak Kejagung yang menandatangani perjanjian kerja sama ini karena ada hal yang harus dilakukan, kemudian tidak dilakukan,” ungkapnya.
"Harusnya dia tidak menggunakan alat pembersih lantai itu menggunakan kandungan fraksi solar,” sambung Ferdy.
Ferdy mengklaim pihaknya sudah mendalami semua kemungkinan, apakah kebakaran itu terjadi secara sengaja atau tidak.
Termasuk, mendalami isu adanya petugas kebersihan atau cleaning service dengan saldo rekening ratusan juta.