Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog Sebut Lingkungan Terdekat Pasien Covid-19 Punya Tugas Bantu Edukasi ke Masyarakat

Kompas.com - 19/10/2020, 20:13 WIB
Sania Mashabi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Psikolog Edward Andriyanto Sutardhio menilai, lingkungan terdekat pasien Covid-19 bertugas untuk melakukan edukasi ke masyarakat.

Edukasi, menurut Edward, penting agar masyarakat tidak memiliki stigma berlebih pada pasien Covid-19.

"Sebenarnya kalau kita lihat itu bukan tugas dari pasiennya, itu tugas lingkungan terdekat dari pasien untuk mengedukasi lingkungan yang ada di sekelilingnya," kata Edward di Graha BNPB, Jakarta, Senin (19/10/2020).

Orang yang dimaksud Edward harus melakukan edukasi yakni keluarga terdekat, pihak Rukun Tetangga (RT) dan Puskesmas.

Baca juga: Vaksin Diprioritaskan bagi Kelompok Berisiko Tinggi Tertular Covid-19

Mereka, lanjut dia, harus memberikan edukasi bahwa Covid-19 adalah penyakit biasa dan bukan sesuatu yang harus diasingkan secara berlebihan.

"Untuk mereka jadi tahu bahwa ini adalah sesuatu yang kaya orang sakit, bukan kaya orang berdosa, bukan kaya orang bersalah," ujarnya.

"Tapi sesesuatu yang kita bisa hadapi bareng-bareng. Dan ini tidak akan menular selama kita tertib," imbuh dia.

Edward juga tidak melihat stigmatisasi pada pasien Covid-19 melainkan masyarakat hanya merasa takut akan tertular Covid-19.

"Jadi edukasi ini adalah bagian terpenting yang dilakukan oleh orang-orang yang ada di bawah yang terdekat. Keluarga, RT dan puskesmas," ucap dia.

Baca juga: Pentingnya Temukan Sesuatu yang Bermakna dalam Hidup untuk Bantu Proses Penyembuhan Covid-19...

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengakui, proses tracing menjadi kendala terbesar dalam penanganan Covid-19 saat ini.

Sebab, banyak penolakan dari masyarakat karena ada stigma negatif terhadap penderita Covid-19.

"Karena banyaknya resistansi dari masyarakat di lapangan akibat adanya stigma negatif dari masyarakat terhadap penderita Covid-19 dan ini harus dihindari," ujar Wiku sebagaimana dikutip dari laman resmi Satgas Covid-19, Rabu (30/9/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com