Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tekan Penularan Covid-19, Pemda Diminta Tanggulangi Bencana Alam dengan Protokol Kesehatan

Kompas.com - 16/10/2020, 11:20 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, meminta Pemerintah daerah (Pemda) dalam menanggulangi bencana alam tahun ini dilakukan dengan protokol kesehatan.

“Selain menyesuaikan siaga bencana dalam kondisi pandemi Covid-19, hal ini bertujuan untuk menekan penularan Virus Corona di lokasi pengungsian," ujar Wiku, seperti beritakan covid19.go.id, Jumat (16/10/2020).

Lebih lanjut Wiku menyampaikan, upaya mitigasi bencana juga perlu disiapkan dengan matang oleh pemda ataupun pihak-pihak yang terkait.

Baca juga: Pemilik Usaha Tak Cegah Kerumunan, Satgas Covid-19: Dua Kali Teguran, Ketiga Langsung Tutup...

"Karena harus disesuaikan dengan bencana non alam yaitu pandemi Covid-19. Kontigensi plan dan mitigasi risiko harus disiapkan dengan matang,” kata Wiku, saat menggelar konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (15/10/2020).

Adapun upaya mitigasi dilakukan untuk meminimalisir kerugian bahkan korban jiwa pada sektor terdampak.

Selain itu, hal ini guna memastikan lokasi pengungsian yang akan digunakan apakah sudah tepat, agar dapat meminimalisir penularan Covid-19.

Segera siapkan peralatan dan fasilitas

Satgas Covid-19 juga minta pemda segera menyiapkan segala peralatan dan fasilitas sesuai protokol kesehatan, terutama bagi daerah yang wilayahnya rawan bencana.

"Ingat, protokol kesehatan merupakan langkah yang penting untuk melindungi diri kita dan orang-orang terdekat dari Covid-19,” terang Wiku.

Pemda, lanjut Wiku, juga harus lakukan monitoring yang ketat termasuk testing atau pengujian dan tracing atau penelusuran jika dibutuhkan saat di lokasi pengungsian.

“Bagi masyarakat tetap patuhi aturan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M) selama di lokasi pengungsian,” ujarnya.

Baca juga: Begal Ini Mengaku sebagai Satgas Covid-19 dan Menggelar Razia

Pasalnya, bencana alam yang terjadi di berbagai daerah mengharuskan masyarakat menempati lokasi pengungsian.

“Hal ini dapat berdampak terhadap potensi penularan Covid-19 serta penyakit lainnya,” ujar Wiku.

Untuk itu, pemda dituntut agar menyiapkan lokasi pengungsian yang menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

"Bagi masyarakat apabila memungkinkan hindari lokasi pengungsian di tenda jika tidak terpaksa. Solusi lain, manfaatkan tempat-tempat penginapan yang terdekat sebagai lokasi pengungsian," jelas Wiku.

Baca juga: Satgas Covid-19: Angka Kesembuhan Meningkat 4,4 Persen dalam Sepekan Terakhir

Wiku menambahkan, masyarakat di tempat pengungsian harus dipastikan mendapatkan masker cadangan, hand sanitizer, dan alat makan pribadi.

“Selain itu, tempat evakuasi harus dirancang sesuai protokol kesehatan untuk menjaga jarak pengungsi. Petugas kesehatan pun harus ada di sekitar pengungsian,” katanya.

Terakhir, Wiku meminta pemda bersinergi dengan lembaga daerah Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI), serta masyarakat untuk menghindari klaster pengungsian.

“Bagi daerah yang rawan tersebut agar berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk mempersiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan,” tutup Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com