Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Kasus Covid-19 RI Lebih Sedikit Dibanding 78 Negara, Cukup Baik...

Kompas.com - 06/10/2020, 22:20 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut jika dilihat dari banyak kasus Covid-19, penanganan di Indonesia masih lebih baik dibandingkan sejumlah negara lain di dunia.

Ia mengatakan saat ini Indonesia menduduki peringkat 137 dari 216 negara, dengan jumlah kasus Covid-19 sebesar 1.120 orang per 1 juta penduduk.

"Ini adalah peringkat yang cukup baik. Artinya jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, jumlah kasus di Indonesia masih lebih sedikit dari 78 negara lainnya di dunia," kata Wiku dalam keterangan persnya lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/10/2020).

Baca juga: Cegah Covid-19 saat Kampanye, Mahfud Usul Paslon Buat Puluhan Ribu Masker

Adapun untuk kesembuhan Covid-19, Indonesia menduduki peringkat 19 dari 216 negara dengan total keseluruhan mencapai 232.593 orang. Sementara itu angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia sebesar 76 persen.

Angka itu lebih tinggi dari tingkat kesembuhan Covid-19 di dunia yakni 75,2 persen. Kendati demikian Wiku mengatakan kesembuhan harus terus ditingkatkan.

"Jangan berpuas diri dengan peringkat yang baik," ujar Wiku.

Namun demikian angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih lebih tinggi dari rata-rata dunia. Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 3,7 persen di saat rata-rata dunia sebesar 2,92 persen.

Wiku mengklaim, meski angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia lebih tinggi dari rata-rata dunia, secara peringkat Indonesia lebih baik dari negara-negara lain.

Indonesia menduduki peringkat 102 dari 216 negara dengan jumlah kematian 41 orang per 1 juta penduduk.

Baca juga: Satgas Covid-19 Harap Semakin Banyak Masyarakat Tes Usap Mandiri

"Meskipun ini adalah peringkat yang cukup baik namun satu kematian saja itu bernilai nyawa. Jangan menganggap enteng kematian dan harus betul-betul kita tekan hingga tidak ada lagi kematian akibat Covid-19 di Indonesia," lanjut dia.

Sementara itu, menilik data hingga Selasa (6/10/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 4.056 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-29 di Indonesia kini berjumlah 311.176 orang, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Kemudian dalam sehari, ada penambahan 3.844 pasien Covid-19 yang sembuh dan dianggap tidak lagi terinfeksi virus corona.

Mereka dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Dengan demikian, jumlah total pasien Covid-19 yang sembuh kini mencapai 236.437 orang.

Baca juga: Satgas Covid-19 Sarankan Aspirasi Disampaikan Tanpa Harus Unjuk Rasa Berkerumun

Akan tetapi, masih ada kabar duka dengan penambahan pasien yang meninggal dunia setelah dinyatakan positif virus corona.

Pada periode 5 - 6 Oktober 2020, ada penambahan 121 pasien Covid-19 yang tutup usia.

Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini mencapai 11.374 orang.

Perubahan data itu menyebabkan jumlah kasus aktif terkait penularan virus corona kini ada 63.365 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com